Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di kawasan Aloha PIK 2, Tangerang, berlangsung meriah dengan hadirnya Indonesian Prison Products and Art Festival (IPPA Fest) 2025.
Acara yang digelar 8–10 Agustus ini menjadi bagian dari rangkaian kemerdekaan sekaligus perayaan ulang tahun kedua Aloha PIK 2.
Festival menghadirkan 7.519 produk kreatif dan 120 karya lukisan hasil warga binaan dari 627 Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan di 33 provinsi.
Produk yang dipamerkan beragam, mulai dari batik, kuliner, kopi, hingga kerajinan tangan, yang semuanya merupakan hasil pembinaan di lembaga pemasyarakatan.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) Agus Andrianto menegaskan bahwa karya warga binaan memiliki nilai ekonomi dan daya saing. “Kami ingin karya warga binaan ini bersaing di pasar, bukan sekadar dikasihani,” ujarnya saat membuka festival.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mashudi menambahkan bahwa tema “Merdeka Beraktivitas Walau Tempat Terbatas” menggambarkan semangat warga binaan yang tetap produktif.
“Semangat dan daya cipta mereka tidak terbatas, meski ruang geraknya terbatas,” katanya.
Festival ini juga mendapat dukungan dari sektor swasta. Direktur Promotion & Advertising Agung Sedayu Group, Miranda Dyah Widiastuti, menyebut acara ini sebagai wujud komitmen kolaborasi.
“Karya-karya ini bisa masuk ke pasar lebih luas. Dibeli bukan karena rasa iba, tetapi karena kualitasnya memang sangat baik,” jelasnya.
Ribuan pengunjung hadir setiap hari, memberi apresiasi dan membeli produk warga binaan.
Suasana meriah di lokasi menegaskan bahwa peringatan HUT RI bukan hanya milik sebagian masyarakat, melainkan juga ruang bagi mereka yang tengah menjalani pembinaan untuk ikut merayakan kemerdekaan