Iran Mendidih! Suhu Tembus 50 Derajat Celsius, Sekolah dan Kantor Libur Total

Iran Mendidih! Suhu Tembus 50 Derajat Celsius, Sekolah dan Kantor Libur Total

Ikhsan Medium.jpeg

Selasa, 22 Juli 2025 – 04:05 WIB

Seorang pria Iran menyiramkan kepalanya dengan air di tengah suhu udara panas di Teheran. (Foto: AFP/Atta Kenare)

Seorang pria Iran menyiramkan kepalanya dengan air di tengah suhu udara panas di Teheran. (Foto: AFP/Atta Kenare)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Iran sedang dihantam badai panas yang luar biasa. Gelombang panas ekstrem melanda negeri para Mullah ini, bahkan di beberapa wilayah suhu udara mencapai angka mengerikan: 50 derajat Celsius! Ini bukan main-main, ini benar-benar mendidih!

Badan Meteorologi Nasional Iran mengumumkan, pekan ini jadi yang terpanas sepanjang tahun. Suhu di beberapa wilayah bahkan melampaui 122 derajat Fahrenheit atau setara dengan 50 derajat Celsius. Panas membara ini juga memicu kekeringan parah di sebagian besar Iran.

Menanggapi cuaca gila-gilaan ini, juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh, tak tinggal diam. Ia mengimbau warga untuk membatasi penggunaan air dan mengumumkan kebijakan mengejutkan: hari libur untuk sekolah hingga perkantoran.

“Mengingat suhu panas ekstrem yang terus berlanjut dan pentingnya menghemat air dan listrik, hari Rabu telah ditetapkan sebagai hari libur di provinsi Teheran,” ujar Fatemeh, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (21/7/2025).

Menurut laporan badan meteorologi, di Ibu Kota Teheran saja, suhu mencapai 40 derajat Celsius pada Minggu. Dan diperkirakan, pada Senin, suhu akan naik lagi jadi 41 derajat Celsius.

Masyarakat Iran di berbagai provinsi, khususnya di Teheran, diminta keras untuk menghemat air. Tujuannya jelas, menghindari krisis pasokan air. Perusahaan pengelolaan air provinsi Teheran bahkan menyerukan pengurangan penggunaan air setidaknya 20 persen.

Media lokal Iran melaporkan, pihak berwenang sudah mulai memangkas pasokan air di beberapa wilayah ibu kota untuk menekan krisis. Dampaknya? Pemadaman air bisa berlangsung dari 12 hingga 18 jam!

Kelangkaan air memang bukan masalah baru di Iran, terutama di provinsi-provinsi kering di bagian selatan. Ini terjadi karena kombinasi salah urus, eksploitasi sumber daya bawah tanah yang berlebihan, dan tak bisa dipungkiri, dampak makin parahnya perubahan iklim.
 

Topik
Komentar

Komentar