Iran Tuntut Kompensasi atas Agresi AS-Israel

Iran Tuntut Kompensasi atas Agresi AS-Israel


Iran secara aktif memperjuangkan haknya untuk mendapatkan kompensasi atas kerusakan yang disebabkan oleh tindakan agresi terbaru AS dan Israel terhadap Republik Islam tersebut. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan pada Selasa (1/7/2025).

Dalam diskusi yang membahas hubungan Teheran-Yerevan serta perkembangan regional pasca-agresi militer AS dan Israel, Araghchi menegaskan bahwa masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki tanggung jawab untuk meminta pertanggungjawaban kedua negara tersebut.

Menurutnya, AS dan Israel telah melanggar kedaulatan nasional dan integritas teritorial Iran, serta semua peraturan dan hukum internasional.

“Republik Islam Iran secara serius memperjuangkan haknya untuk mendapatkan pengakuan atas agresor tersebut dan mencari kompensasi di organisasi internasional,” tambah Araghchi.

Mirzoyan, di sisi lain, kembali mengutuk agresi AS-Israel. Ia menyatakan bahwa Armenia menyambut baik penghentian permusuhan yang diharapkan dapat meredakan situasi di kawasan tersebut.

Kronologi Agresi dan Respon Iran

Israel melancarkan agresi terhadap Iran pada 13 Juni, menewaskan pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir dalam serangan terarah. Rezim Zionis juga disebut menyerang rumah-rumah dan bangunan sipil lainnya, mengakibatkan lebih dari 900 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam 12 hari konflik.

Washington kemudian bergabung dalam agresi ini pada 22 Juni ketika membombardir tiga lokasi nuklir utama Iran, yaitu Fordow, Isfahan, dan Natanz, yang secara langsung terlibat dalam konflik.

Militer Iran merespons agresi AS-Israel dengan kuat, menyerang area-area penting di seluruh wilayah yang diduduki Israel dan menimbulkan kerusakan berat. Agresi tersebut berakhir setelah gencatan senjata diumumkan pada 24 Juni.

 

Komentar