Israel Tingkatkan Kekuatan Militer di Perbatasan Yordania karena Ancaman Iran

Israel Tingkatkan Kekuatan Militer di Perbatasan Yordania karena Ancaman Iran


Tentara Israel meningkatkan kehadirannya di sepanjang perbatasan timur dengan Yordania. Persiapan militer ini diduga terkait ancaman Iran menyusul perang 12 hari antara kedua negara.

Menurut laporan yang diterbitkan surat kabar Israel Hayom Minggu (29/6/2025), militer percaya bahwa ancaman utama bagi Israel dalam beberapa tahun mendatang tidak akan datang dari perbatasan selatan atau utara, melainkan dari perbatasan timur berbatasan dengan Yordania. Teheran diperkirakan akan berusaha untuk mendestabilisasi negara tersebut.

Militer menuduh Iran akan berusaha membangun struktur kekuasaan di Yordania dengan tujuan melemahkan pemerintahannya. Israel memiliki banyak kepentingan di Yordania dan telah menjalin hubungan diplomatik dengannya sejak 1994, meskipun terkadang hubungan mereka tegang.

Militer Israel dilaporkan meyakini Teheran akan melakukan segala daya untuk melemahkan Yordania dan mengubah wilayahnya menjadi infrastruktur baru bagi pasukan proksinya.

Militer Israel mengklaim mempunyai bukti atas hal ini, dengan memberikan contoh jaringan yang diduga bertujuan untuk mengganggu stabilitas Yordania sebagai salah satu kapal utama Iran yang mengincar Israel, tetapi tidak memberikan perincian lebih lanjut mengenai jaringan tersebut. Menurut Israel kerja sama yang erat dengan Amman tidak cukup untuk mencegah ancaman nyata ini.

Israel dan Yordania berbagi perbatasan darat serta beberapa tempat penyeberangan perbatasan. Yordania mengkritik perang dan pengepungan Israel di Jalur Gaza, tetapi ada ketidakpuasan internal yang meningkat atas tanggapannya terhadap perang dan demonstrasi anti-Israel yang besar. Apalagi sebagian besar penduduk Yordania berasal dari Palestina.

Yordania dilaporkan telah mencegat serangan Iran terhadap Israel di wilayah udaranya pada 2024, tetapi membantah mengizinkan Israel menggunakan wilayah udaranya untuk serangan apa pun terhadap Iran.

Menurut Israel Hayom, Militer Israel kini telah memutuskan untuk mengerahkan Divisi 96, yang juga dikenal sebagai Divisi Gilad untuk menghadapi ancaman Iran di masa mendatang. Divisi tersebut dengan cepat dimobilisasi menyusul pecahnya serangan Israel terhadap Iran, kata surat kabar itu.

Militer juga dilaporkan akan memperkenalkan unit pertahanan regional dengan nama “Brigade David, dirancang untuk memberikan keamanan ekstra di Israel dan di Tepi Barat yang diduduki. Semua divisi baru, termasuk dua batalyon angkatan laut.

Selain itu, Israel dilaporkan menginvestasikan jutaan dolar untuk merehabilitasi situs militer yang ditinggalkan di perbatasan timur dan mengaktifkannya kembali sebagai bagian dari misi Divisi ke-96. Rencana ini juga bertujuan untuk memperluas permukiman ilegal guna memperkuat kehadiran Israel di dekat perbatasan Yordania.

Israel dan Iran terlibat perang selama 12 hari dimulai pada 13 Juni setelah pasukan Zionis melancarkan serangan mendadak. Iran membalas, dan keduanya saling serang beberapa kali selama 12 hari. Serangan Israel menewaskan lebih dari 600 orang di Iran, termasuk beberapa komandan militer dan ilmuwan terkemuka. Di Israel, serangan Iran menewaskan 29 orang. 

Komentar