Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan Jakarta kewalahan menghalau banjir di beberapa wilayah jika diguyur hujan selama empat jam dengan intensitas di atas 180 milimeter (mm) per hari.
“Jadi begini, di Jabodetabek, termasuk Jakarta, kemarin intensitas hujan 200 mm/hari. Sebanyak 180 mm/hari saja, kita DKI ini kalau hujan empat jam sudah kewalahan,” kata Heru di Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).
Atas dasar itu, Heru meminta maaf kepada warga jakarta yang terkena dampat banjir.”Jadi, mohon dimaklumi,” kata Heru.
Lebih lanjut, menurut Heru, banjir di Jakarta bukan hanya karena curah hujan yang tinggi tetapi juga adanya kiriman banjir dari wilayah Bodetabek hingga menghadapi banjir rob.
Oleh karena itu, Heru berharap, Jakarta tetap dalam kondisi yang aman dan banjir di beberapa titik bisa secepatnya teratasi dengan baik bersama pemangku kepentingan (stakeholders) terkait.
Menyinggung efektivitas Proyek Sodetan Ciliwung, menurut Heru, fasilitas tersebut dapat mengatasi banjir di Jakarta.
“Karena rob dan air hujan yang tadi 200 mm/hari lantas juga ada kiriman termasuk yang di Hek. Yang di Hek juga ada kiriman dari Bogor. Mudah-mudahan kita bisa atasi. Ya Sodetan Ciliwung juga masih efektif, dibuka terus,” ucap Heru.
Sebelumnya, Heru menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempunyai ratusan pompa untuk mempercepat surutnya banjir.
“Kita perlu embung cukup banyak, perlu pompanisasi yang saat ini pompa portabel ada sekitar 580 dan semuanya aktif, hanya ada 10 yang sedang perbaikan ringan,” kata Heru usai meninjau pipanisasi PAM Jaya di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (18/3).
Leave a Reply
Lihat Komentar