Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) melakukan pertemuan dengan CEO of Asia Region Toyota Motor Corporation, Masahiko Maeda pada saat di Paviliun Indonesia dalam rangka menghadiri World Expo 2025 Osaka, Jepang. (Foto: Dok. Kemenperin)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) sempat bertemu dengan perwakilan tiga raksasa produsen otomotif, Honda, Toyota dan Daihatsu, saat kunjungannya ke World Expo 2025 Osaka di Jepang.
Dalam pertemuan itu, ketiga perusahaan tersebut berjanji menjaga kestabilan harga produknya serta tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia.
“Komitmen mereka, kami apresiasi. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia.Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional,” kata Agus dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Minggu (13/7/2025).
Meski begitu, ada kompensasi yang harus dibayar pemerintah. Chairman Suzuki Motor Corporation Osamu Suzuki, curhat ke Menteri AGK terkait penurunan signifikan penjualan kendaraan niaga ringan di Indonesia. Dia khawatir atas kondisi pasar yang menurun.
Sementara CEO of Asia Region Toyota Motor Corporation, Masahiko Maeda meminta adanya relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan hybrid.
Menanggapi hal itu, Menperin AGK mengatakan pemerintah sedang mengevaluasi berbagai kebijakan untuk merangsang kembali permintaan kendaraan niaga, termasuk melalui pembelian pemerintah daerah dan insentif fiskal untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia juga menyatakan pemerintah terbuka untuk mendiskusikan relaksasi TKDN secara selektif dengan tetap menjaga arah kebijakan industrialisasi dalam negeri.
“Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai kehilangan momentum hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang bisa memicu efek domino,” ujar dia.
Asal tahu saja, industri kendaraan bermotor Indonesia memiliki skala besar dengan kontribusi signifikan dari segmen roda 4 serta roda 2 dan 3. Segmen roda 4 didukung 32 pabrikan dengan kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja hingga 69,39 ribu orang, dan realisasi investasi mencapai Rp143,91 triliun.
Sementara itu, segmen roda 2 dan 3, didukung oleh 73 pabrikan, dengan total kapasitas produksi sebesar 10,72 juta unit per tahun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 30,31 ribu orang, dan realisasi investasi Rp30,4 triliun.
Hingga Januari–Mei 2025, industri kendaraan roda 4 mencatat produksi 459 ribu unit, penjualan 316 ribu unit, dan ekspor completely built up (CBU) 192 ribu unit. Pada periode yang sama, industri kendaraan roda 2 dan 3 membukukan produksi 3,37 juta unit, penjualan 3,1 juta unit, serta ekspor CBU 268 ribu unit.