Jarak Pandang Terbatas, Pesawat Tujuan Batam-Jambi Mendarat Darurat di Palembang

Jarak Pandang Terbatas, Pesawat Tujuan Batam-Jambi Mendarat Darurat di Palembang

Anton Medium.jpeg

Sabtu, 26 Juli 2025 – 20:34 WIB

Suasana penumpang pesawat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang menunggu laporan terbaru prakiraan cuaca dari BMKG karena cuaca buruk, Sabtu (26/7/2025). (Foto: Antara)

Suasana penumpang pesawat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang menunggu laporan terbaru prakiraan cuaca dari BMKG karena cuaca buruk, Sabtu (26/7/2025). (Foto: Antara)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Pesawat terbang tujuan Batam menuju Bandara Sultan Thaha Jambi terpaksa mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang lantaran hujan deras yang mengguyur di rute penerbangan tersebut.

“Karena jarak pandang terbatas. Pendaratan kemudian dialihkan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang,” kata General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Ardon Marbun, Sabtu (26/7/2025).

Ia mengatakan, pilot pesawat Super Air Jet rute Batam-Jambi jadwal keberangkatan dan kedatangan pukul 11.45 WIB – 12.45 WIB memutuskan untuk membatalkan pendaratan di Bandara tujuan (Sultan Thaha Jambi).

Alasan pembatalan pendaratan disebabkan feasibility (kelayakan) jarak pandang terbatas, di bawah ketentuan standar penerbangan. Untuk itu, pilot memutuskan merubah rute pendaratan di Pelambang Sumetera Selatan (Sumsel).

Setelah cuaca normal, pesawat akan kembali terbang menuju Jambi. Sambil menunggu laporan terbaru prakiraan cuaca dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Sultan Thaha Jambi.

Berdasarkan laporan perkembangan terbaru cuaca yang dikeluarkan BMKG Kelas 1 Jambi, mulai pukul 14.05 WIB hujan deras dapat disertai petir dan angin kencang terjadi di Kabupaten Muaro Jambi ( Kecamatan Kumpeh dan Sungai Gelam). Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Kecamatan Berbak).

Potensi itu bisa meluas di dua daerah tersebut, kondisi ini berlaku hingga pukul 16.05 WIB.

Prakiraan cuaca BMKG Kelas 1 Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Nabilatul Fikroh mengatakan, hujan yang terjadi merupakan faktor alami. Terjadi akibat gangguan atmosfer yang menyebabkan hujan.

“Memang ada gangguan atmosfer, kelembaban yang cukup basah,” tulisnya.

Topik
Komentar

Komentar