Kepala BGN, Dadan Hindayana. (Foto: Antara)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meyakini pihaknya dapat memenuhi target Presiden RI Prabowo Subianto yang ingin menjangkau 20 juta penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebelum 17 Agustus 2025.
Dadan menyampaikan, hingga saat ini jumlah penerima manfaat MBG telah mencapai sekitar 7,3 juta orang, atau bertambah 600 ribu dari pernyataan Presiden Prabowo pada Kamis (24/7/2025) lalu yang menyebutkan baru 6,7 juta penerima.
“Saat ini sudah 7,3 juta. Kami punya data yang mendasari pencapaian target tersebut,” kata Dadan saat dihubungi Inilah.com, Sabtu (26/7/2025).
Dadan sendiri mengaku cukup percaya diri, berdasarkan perhitungan pihaknya, target 20 juta penerima manfaat sebelum 17 Agustus merupakan angka yang cukup realistis untuk dicapai.
“Insya Allah berbasis data yang ada, Insya Allah target itu bisa kami penuhi,” katanya lagi.
Semula, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan target pemerintah untuk memperluas jangkauan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional.
Ia menyebut jumlah penerima manfaat akan terus meningkat, dan pemerintah menargetkan angka 82,9 juta anak tercapai pada akhir tahun 2025.
“Saya lihat, sudah sekolahmu? Belum, Pak. Tersentak hati saya. Kemarin saya dapat laporan baru 6,7 juta penerima manfaat. 6,7 juta makan bergizi. Saya bilang sabar. Saya teriak kembali: Sabar, sabar!” kata Prabowo.
Prabowo lalu memerintahkan percepatan pencapaian target agar 20 juta penerima bisa dicapai sebelum akhir Agustus. Sehingga, pada Desember mendatang penerima manfaat bisa mencapai 82,9 juta.
“Dan sesudah itu akan naik terus. Dan kita berdoa, kita berharap bulan Desember tahun ini akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mengaku pesimistis terhadap target pemerintah tersebut. Menurutnya, realisasi program tersebut masih jauh dari target dan menghadapi berbagai kendala di lapangan.
“Saya pesimis target 20 juta bisa tercapai, mengingat sampai sekarang baru mencapai 7 juta. Tidak mungkin tinggal 20 hari bisa mengejar 13 juta,” kata Yahya Jumat, kemarin.
Menurut Yahya, target 20 juta penerima manfaat sebelum 17 Agustus dinilai terlalu berlebihan atau tidak realistis.
“Memang sekarang sedang disiapkan 1200 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sampai tanggal 17 Agustus. Kalau itu terpenuhi dikali 3000 cuma 3,6 juta. Masih jauh dari target 13 juta,” kata politisi partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.