Menjelang konklaf kepausan atau pemilihan paus baru, para kardinal elektor pada Selasa (6/5/2025), pindah ke akomodasi di Vatikan, yang menjadi tempat tinggal mereka selama jalannya konklaf.
Sebanyak 133 kardinal elektor pada Rabu (7/5/2025) akan berkumpul di Kapel Sistina untuk memulai proses pemilihan paus baru. Proses konklaf sendiri akan berlangsung selama berjam-jam, bahkan berhari-hari.
Dilansir dari AFP, selama konklaf para kardinal elektor menginap di wisma tamu Santa Marta Vatikan. Wisma ini dilengkapi dengan layanan kamar ala hotel.
Namun, mengingat jumlah kardinal peserta konklaf kali ini lebih banyak dari biasanya, sebagian kardinal lain akan menginap di Santa Marta Vecchia. Wisma ini sendiri biasanya digunakan untuk menampung pejabat Vatikan.
Selama konklaf, para kardinal elektor telah mengambil sumpah untuk menjaga kerahasiaan, dengan risiko dikucilkan jika mereka mengungkap apa yang terjadi dalam konklaf.
Para kardinal juga dilarang menghubungi dunia luar, sampai mereka mengambil keputusan.
Pada Senin (5/5/2025), Vatikan mengumumkan akan memutus sinyal telepon di negara itu mulai Rabu pukul 15.00 waktu setempat, sampai Paus baru terpilih. Mereka juga diwajibkan meninggalkan ponsel saat proses konklaf dimulai.
Tak hanya kardinal, para staf yang ada termasuk tenaga medis hingga operator lift, staf kantin dan petugas kebersihan, juga wajib mengambil sumpah dan menjaga kerahasiaan selama konklaf.
Sehari sebelum konklaf, kardinal elektor dan senior mengadakan pertemuan persiapan terakhir. Diskusi sejauh ini mencakup beberapa hal mulai dari keuangan, persatuan gereja, hingga profil paus berikutnya.
Sejauh ini beberapa nama mencuat yang disebut bakal menjadi kandidat terkuat paus, di antaranya Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Peter Turkson asal Ghana, Kardinal Peter Erdo dari Hungaria, Jose Tolentino Calaca dari Portugal, dan dua nama dari Italia-Vatikan yakni Kardinal Matteo Zuppi dan Kardinal Pietro Parolin.