Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menanggapi berbagai isu yang beredar seputar reuni alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980.
Acara yang digelar Sabtu (26/7/2025) itu menuai sorotan, mulai dari tudingan settingan hingga kabar tak sedap soal keaslian ijazah Jokowi.
Menjawab keraguan publik, Jokowi menegaskan, reuni tersebut murni ajang temu kangen setelah puluhan tahun tidak bertemu. Ia membantah tuduhan bahwa reuni direkayasa.
“Sudah lama tidak ketemu, makanya reuni. Kalau saya tidak datang, nanti malah ramai juga. Masak teman reuni tidak saya temui?” kata Jokowi di kediamannya di Solo, Kamis (31/7/2025).
Jokowi juga menjelaskan alasan tidak mengenakan kaus reuni yang sempat menjadi perbincangan di media sosial. Ia menyebut kaus yang disediakan berlengan pendek, sementara kondisi kulitnya belum sepenuhnya pulih.”Saya diberi kaus, tapi pendek. Kulit masih pemulihan. Itu saja, jangan dicari-cari,” ucapnya.
Mengenai nama Mulyono yang disebut-sebut sebagai calo Terminal Tirtonadi, Jokowi membantah keras. Menurutnya, Mulyono adalah teman satu angkatan yang lulus dua tahun setelah dirinya.
“Saya lulus tahun 1985, Pak Mulyono 1987. Terakhir saya tahu, beliau kerja di PT Restorasi Ekosistem Indonesia di Jambi. Bukan calo,” tegas Jokowi.
Dalam pidatonya saat reuni, Jokowi juga sempat menyinggung soal isu ijazahnya yang terus dipersoalkan. Ia mengingatkan, jika ijazahnya dianggap palsu, maka seluruh alumni angkatan 1980 juga ikut terdampak.
“Kalau ijazah saya tidak asli, berarti 88 teman seangkatan saya juga palsu semua. Padahal kita kuliah sungguh-sungguh, dan saya lulus semua mata kuliah,” ujarnya.
Jokowi mengaku masih menunggu keputusan pengadilan atas gugatan terkait keabsahan ijazahnya. Ia mengajak semua pihak untuk menunggu hasil sidang sebelum berspekulasi.
“Kalau nanti pengadilan memutuskan ijazah saya asli, baru teman-teman alumni boleh senang-senang,” pungkasnya.