Jokowi Minta Perusahaan Lakukan Audit Smelter Secara Berkala

Jokowi Minta Perusahaan Lakukan Audit Smelter Secara Berkala

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa masalah ledakan di Smelter PT ISS telah ditangani. Ia meyakini bahwa pihak kepolisian tengah melakukan proses investigasi.

“Semuanya masih dalam proses investigasi dari kepolisian, nanti tanyakan langsung kepada pak Kapolri,” kata Jokowi kepada awak media saat ditemui di Istora Senayan, Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Jokowi mengatakan bahwa smelter ini bukanlah pekerjaan yang ringan. Sebab memiliki risiko yang tinggi, sehingga harus diprioritaskan keselamatan para pekerja.  

“Saya melihat smelter tidak sekali dua kali, sehingga yang namanya dalam pembangunan, dalam pembuatannya memang unsur keselamatan betul-betul harus dinomor satukan,” jelasnya.

Di samping itu, Jokowi juga menyoroti proses pemanasan dan peleburan dalam smelter. Menurutnya, kedua proses tersebut memiliki risiko yang paling tinggi dan berbahaya.

“Urusan yang di tempat ada pemanasannya itu, ada peleburannya itu yang menurut saya paling rawan,” ujarnya.

Dengan demikian, ia meminta kepada seluruh pihak untuk memastikan kembali keselamatan para pekerja. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan pengecekan secara berkala.

“Jadi harus auditnya, cheking-nya harus didobelin kalau perlu di-triple-in, biar kejadian yang sudah sekali dua kali tidak terjadi lagi,” terangnya.

Sebelumnya, Manajemen Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang mengelola kawasan industri, tempat beroperasinya PT ITSS menegaskan pihaknya siap melakukan perbaikan menyusul kecelakaan kerja dengan meledaknya tunggu smelter pada hari Minggu (24/12/2023).

Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Selasa (26/12/2023), mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan investigasi pada sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lokasi kejadian yang berada di Kawasan Industri IMIP.

“Perusahaan mempercayakan pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang, dan menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul, sesuai dengan tata hukum yang berlaku. Kami siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Hingga Rabu (27/12/2023) pukul 13.00 WIB, tercatat korban yang meninggal dunia berjumlah 19 orang terdiri atas 11 tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China. Korban meninggal telah diberangkatkan ke rumah keluarga mereka masing-masing.

Khusus untuk TKA, PT IMIP telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah korban ke Makassar sebelum akhirnya diterbangkan ke Tiongkok.

Sumber: Inilah.com

Komentar