Ada kabar baik bagi masyarakat yang ingin pelesiran bersama keluarga saat liburan anak sekolah mulai bulan ini hingga Juni nanti. Ada diskon tarif tol sebesar 20 persen. Lumayanlah untuk menghemat biaya perjalanan.
Disampaikan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, pemberian diskon tarif tol 20 persen ini, bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, selama libur Idul Adha dan sekolah.
“Diharapkan dengan adanya kebijakan ini dapat menjadi stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendukung mobilitas yang aman, nyaman, dan efisien selama periode libur panjang,” ujar Menteri Dody di Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Sehubungan dengan program pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengimbau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk berkontribusi melalui pemberian potongan tarif tol sebesar 20 persen selama masa libur Hari Raya Idul Adha dan liburan sekolah.
Menteri Dody mengatakan, langkah ini, diharapkan dapat memberikan keringanan biaya perjalanan bagi masyarakat. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur sekolah dan Idul Adha, diharapkan menjadi daya ungkit bagi perekonomian di daerah. Di tengah menguatnya daya beli masyarakat dampak dari diskon tarif tol tersebut.
Informasinya, diskon tarif tol diberlakukan selama 10 hari, yaitu pada Libur Hari Raya Idul Adha tanggal 6-9 Juni 2025 (4 hari), awal masa liburan sekolah tanggal 27-29 Juni 2025 (3 hari), dan akhir masa liburan sekolah tanggal 11–13 Juli 2025 (3 hari).
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah menggelontorkan 5 paket stimulus ekonomi sepanjang Juni hingga Juli 2025.
Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp24,44 triliun yang terdiri dari Rp23,59 triliun dari APBN dan Rp0,85 triliun dari non-APBN.
Tujuan 5 paket stimulus ini, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 bisa naik ketimbang kuartal I-2025 yang hanya 4,87 persen.
“Kita harapkan pada kuartal II pertumbuhan ekonomi tetap bisa dijaga mendekati 5 persen dari yang tadinya diperkirakan akan melemah akibat kondisi global,” kata Menkeu Sri Mulyani, usai rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Selanjutnya, Sri Mulyani membeberkan lima paket stimulus ekonomi itu. Pertama, diskon transportasi terdiri dari diskon tiket kereta 30 persen, diskon tiket angkutan laut 50 persen, dan fasilitas PPN ditanggung pemerintah (DTP) untuk tiket pesawat sebesar 6 persen. Anggarannya yang disiapkan mencapai Rp940 miliar.
“Ini tentu diharapkan dengan kegiatan anak-anak libur sekolah, mereka bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di dalam negeri dengan melakukan perjalanan di dalam negeri. Maka, diskon transportasi ini sifatnya menyeluruh kepada seluruh moda transportasi,” ujar Sri Mulyani.
Kedua, lanjutnya, pemerintah memberikan diskon tarif tol 20 persen dengan target penerima 110 juta pengendara selama libur sekolah pada Juni hingga Juli 2025. Anggaran untuk insentif ini sebesar Rp650 miliar.
“Untuk ini akan dilakukan melalui operasi non-APBN karena dalam hal ini untuk Kementerian PU sudah memberikan surat edaran kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengenai kebijakan diskon tarif tol tersebut,” kata Menkeu.
Ketiga, pemerintah memberikan dukungan kepada kelompok paling rentan dan miskin melalui penebalan bantuan sosial dengan memberikan tambahan bantuan kartu sembako senilai Rp200.000 per bulan dan bantuan pangan berupa beras sebesar 10 kg per bulan. Bantuan tersebut diberikan kepada 18,3 juta kelompok penerima manfaat (KPM) selama bulan Juni-Juli 2025 dan disalurkan satu kali di bulan Juni 2025.
“Total anggaran yang disediakan untuk pemberian tambahan kartu sembako dan bantuan pangan adalah sebesar Rp11,93 triliun,” ujar Sri Mulyani.
Keempat, pemerintah juga akan memberikan bantuan subsidi upah senilai Rp300.000 per bulan kepada 17,3 juta pekerja dengan gaji kurang dari Rp3,5 juta per bulan atau di bawah upah minimum provinsi/kabupaten/kota.
Fasilitas tersebut juga diberikan kepada 288.000 guru honorer pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan 277.000 guru honorer pada Kementerian Agama (Kemenag).
Bantuan subsidi upah akan disalurkan sekaligus pada bulan Juni 2025 dengan anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp10,72 triliun
Kelima, pemerintah akan memperpanjang diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) sebesar 50 persen bagi 2,7 juta pekerja di 6 subsektor industri padat karya selama 6 bulan. Anggaran berasal dari non-APBN sebesar Rp200 miliar.