Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indardi. (Foto: Inilah.com/Clara)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Polda Metro Jaya resmi menaikkan status kasus tuduhan ijazah palsu Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dari penyelidikan menjadi penyidikan. Keputusan ini berdasarkan beberapa laporan yang masuk ke kepolisian.
“Berdasarkan hasil gelar perkara tadi malam maka terhadap laporan polisi yang pertama pelapornya adalah saudara Insinyur HJW disimpulkan ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Kemudian untuk laporan dari sejumlah Polres yang telah ditarik oleh Polda Metro Jaya dalam hasil penyelidikannya ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga perkaranya dapat naik ke tahap penyidikan.
“Jadi ada dua peristiwa besar. Yang pertama pencemaran nama baik itu ada pelapornya naik ke penyidikan. Kelompok kedua, penghasutan dan UU ITE tiga laporan naik penyidikan,” katanya.
Dua laporan itu segera diberi kepastian hukum karena pelapornya mencabut laporan polisi dan tidak hadir dalam undangan klarifikasi.
Laporan yang dicabut berasal dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok sehingga tersisa laporan di Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi Kota, Polres Metro Jakarta Selatan dan Polres Metro Jakarta Pusat.
“Jadi saat ini yang tahap penyidikan adalah empat laporan polisi,” kata Ade Ary.
Saat dikonfirmasi terkait jadwal pemeriksaan kembali terhadap Jokowi, Ade Ary menjelaskan, akan dipastikan kembali.
“Tentunya saksi-saksi, korban, saksi-saksi dari pihak korban kemudian nanti ada dugaan terlapor dan sebagainya, saksi-saksi dari pihak terlapor itu akan dilakukan pemeriksaan dalam tahap penyidikan,” katanya.
Pemeriksaan akan diawali pengiriman surat panggilan untuk seseorang agar hadir sebagai saksi dan sebagainya.
Kepolisian telah memeriksa sebanyak 49 saksi dalam proses penyelidikan kasus tuduhan ijazah palsu milik Jokowi. “Sudah memeriksa 49 saksi dalam tahap penyelidikan,” kata Ade Ary, Kamis (3/7/2025).
Ade Ary menyebutkan, 49 saksi itu adalah saksi yang mengetahui, mendengar dan melihat adanya peristiwa tersebut termasuk dari terlapor.