Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tak hanya mencatat kemenangan atas wakil Denmark di babak pertama Indonesia Open 2025, tetapi juga menyoroti pentingnya menjaga start yang baik serta mengontrol mental di tengah tekanan turnamen Super 1000.
Usai mengalahkan Daniel Lundgaard/Mads Vestergaard dalam dua gim langsung 21-10, 21-19 di Istora Senayan, Rabu (4/6/2025), Fajar/Rian mengakui bahwa gim kedua menjadi ujian tersendiri. Pola permainan lawan berubah dan membuat mereka harus beradaptasi cepat.
“Di game kedua tadi, mereka merubah pola jadi lebih safe. Kami juga sedikit kagum dengan permainan mereka. Tapi Alhamdulillah, di poin-poin akhir kami bisa mengatasi,” ujar Fajar.
Dihadapkan pada pertanyaan dari inilah.com soal bagaimana mereka menjaga stamina dan mental di turnamen sebesar Indonesia Open, Fajar menjawab dengan refleksi dari hasil-hasil awal musim 2025 yang belum konsisten.
“Kami belajar dari kekalahan-kekalahan di awal tahun, banyak game pertama yang kami kalah. Jadi sekarang fokusnya dari awal harus start-nya bagus, lebih siap,” jelasnya.
“Soal mental, ya pasti semua pemain ingin menang. Tapi kami harus kontrol, jangan over. Yang penting tetap enjoy dan bisa menampilkan permainan terbaik di setiap pertandingan,” tambahnya.
Sementara itu, Rian turut menanggapi nuansa baru di Indonesia Open 2025 yang menggunakan karpet biru sebagai ciri khas. Ia menyambut baik perubahan ini dan berharap warna biru bisa menjadi identitas khas turnamen Indonesia Open ke depan.
“Sedikit beda ya, karpet biru di Istora ini. Tapi bagus. Katanya setiap Indonesia Open akan pakai karpet biru. Semoga jadi ciri khas. Dan saya pribadi suka warna biru… karena Boboto,” ujar Rian sambil tersenyum.
Fajar/Rian dijadwalkan akan kembali bertanding di babak 16 besar pada Kamis (5/6/2025). Pasangan andalan tuan rumah ini berharap bisa terus tampil konsisten dan menjaga fokus untuk melangkah lebih jauh di turnamen BWF World Tour Super 1000 berhadiah total 1,45 juta dolar AS.