Ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu. (Foto: PBSI)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Ganda campuran masa depan Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu harus mengubur mimpi bertanding di final BWF Super 1000 untuk pertama kalinya di China Open 2025.
Jafar/Felisha terhenti di semifinal, dikalahkan wakil tuan rumah yang juga unggulan kedua Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.
Bertanding di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, Sabtu (26/7/2025), Jafar/Felisha kalah rubber game 21-16, 15-21, 16-21.
“Sebenarnya tidak mau kalah tapi ini hasilnya, kami harus terima,” kata Felisha seusai pertandingan.
Jafar menilai ia dan Felisha kalah karena kurang tenang di masa-masa krusial.”Faktor lapangan di gim kedua dan setelah interval gim ketiga itu memang menang angin jadi tadi kami mainnya terlalu hati-hati, jadi ragu untuk melakukan pengembalian atau angkat bola,” kata Jafar.
Sebaliknya ia melontarkan pujian atas pebulu tangkis putri China, Wei Xa Yin, yang menyajikan penampilan bagus di depan net.”Jadi ketika kami memaksa mengembalikan bola setengah terhadang terus,” ujarnya.
Meski terhenti di babak semifinal, Felisha mengaku memperoleh kepercayaan diri untuk bisa mengimbangi sejumlah pebulu tangkis level teratas.”Kami merasa level kami sudah tidak terlalu jauh dengan mereka, hanya kami perlu lebih konsisten lagi di lapangan,” ujar pebulu tangkis berusia 19 tahun itu.
Dengan kekalahan Jafar/Felisha membuat Indonesia telah tanpa wakil di empat sektor di China Open 2025. Ganda campuran menyusul sektor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri yang sudah habis tanpa perwakilan Merah Putih.
Satu-satunya harapan bagi Indonesia adalah dari sektor ganda putra, di mana Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri masih akan memainkan laga semifinal mereka menghadapi pasangan tuan rumah Liang Wei Keng/Wang Chang pada Sabtu petang ini.