Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza dr. Hossam Abu Sufiya. (Foto: Middle East Monitor/QudsNen)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Kekejaman militer Israel kembali menyita perhatian dunia. Hossam Abu Sufiya, seorang dokter terkemuka di Jalur Gaza sekaligus Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, dikabarkan mengalami penyiksaan brutal di dalam tahanan Israel.
Kabar memilukan ini diungkap oleh Ramy Abdu, yang memperoleh informasi langsung dari pengacara Abu Sufiya sebelum sang pengacara juga ditangkap dan dipenjara.
Penyiksaan Keji dan Penurunan Drastis Kondisi Fisik
Melalui platform media sosial X pada Senin (14/7/2025), Abdu menuturkan kondisi mengenaskan dr. Hossam Abu Sufiya.
“Pengacara dr. Hossam Abu Safiya yang saat ini dipenjara Israel, menulis: dr. Hossam Abu Safiya saat ini tak baik-baik saja,” tulis Abdu.
Ia merinci, pada 24 Juni 2025, dr. Abu Sufiya dipukuli secara keji selama sekitar 30 menit.
“Kamarnya digerebek secara khusus. Dia dipukul secara brutal di bagian dada dan mengalami luka parah di bagian wajah, kepala, punggung, dan leher,” imbuhnya.
Ironisnya, permintaan dr. Abu Sufiya untuk mendapatkan perawatan medis, tes, hingga pemeriksaan jantung setelah penyiksaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh otoritas Israel.
Ia juga dilaporkan mengalami masalah detak jantung, bahkan kacamata yang baru dikirim untuknya dirusak oleh pasukan Israel.
Lebih lanjut, surat tersebut mengungkapkan penurunan drastis kondisi fisik dr. Abu Sufiya. Berat badannya anjlok puluhan kilogram, dari semula 100 kg kini hanya tersisa 60 kg.
Kondisi ini diperparah dengan penempatannya di sel bawah tanah yang dingin, tanpa pakaian yang memadai dan makanan yang layak.
“Mengalami kelaparan, penyiksaan, kurungan isolasi, dan kekurangan total, terkubur di bawah tanah, tanpa paparan sinar matahari,” papar Abdu, menggambarkan ketiadaan akses dr. Abu Sufiya terhadap cahaya matahari dan kebutuhan dasar manusia.
Penangkapan Brutal dan Pelanggaran Hukum
Dr. Hossam Abu Sufiya ditangkap oleh pasukan Israel pada Desember 2024, sekitar setahun setelah agresi besar-besaran Israel dilancarkan. Penangkapan ini menjadi bagian dari pola penangkapan membabi buta yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Mereka kerap dijebloskan ke penjara tanpa melalui proses hukum yang semestinya, serta diperlakukan secara tidak manusiawi.
Kisah dr. Abu Sufiya ini menambah daftar panjang pelanggaran hak asasi manusia yang diduga dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina. Dunia menanti kejelasan dan keadilan bagi para korban.