Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan, PT Pertamina (Persero) akan membuka tender untuk mencari mitra dalam menggarap 500 sumur tua alias idle well pada 2025.
“Berdasarkan peta jalan tahun ini, akan ada 500 sumur idle yang ditender oleh Pertamina, lalu hingga 2027 dan 2028, akan ada 2 ribu sumur idle yang ditender,” kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto dalam IPA Convention & Exhibition, Tangerang, Banten, Kamis (23/5/2025).
Dari 500 sumur idle yang akan ditenderkan Pertamina, mayoritas berlokasi di daratan, namun sekitar 60 sumur idle berlokasi di lepas pantai. Sumur-sumur idle yang akan ditawarkan kepada calon mitra Pertamina sebagian besar berlokasi di kawasan Sumatra.
Ari menjelaskan, saat ini, Indonesia memiliki 4.500 sumur idle yang berpotensi untuk diaktifkan kembali. Dari 4.500 sumur idle tersebut, sebanyak 4.200 sumur idle dikelola Pertamina.
Sebanyak 1.700 sumur idle dikelola secara penuh oleh Pertamina, sedangkan sebanyak 2.500 sumur idle nantinya akan dikelola dengan Pertamina bersama mitra.
Pada periode 2025-2026, Pertamina akan membuka tender untuk mencari mitra dalam mengelola 500 sumur idle. Kemudian, pada 2027–2028, Pertamina akan kembali menggelar tender guna mencari mitra untuk mengelola 2.000 sumur idle lainnya. “Pertamina sudah membuka data untuk kemitraan sumur-sumur idle,” kata Ari.
Selain membuka data, Pertamina juga sudah mengundang sekitar 99 mitra potensial untuk ikut menggarap sumur idle tersebut.
Hingga saat ini, sekitar 39 mitra sudah menyatakan minat dan ketertarikannya untuk mengeksekusi kemitraan reaktivasi sumur. “Eksekusi persetujuan atau kontrak masih menunggu regulasi yang sedang kami persiapkan saat ini,” kata dia.
Berdasarkan paparan Ari, dari 39 mitra potensial Pertamina, terdapat dua perusahaan yang mengundurkan diri, yakni PT Mitra Kencana Persada yang mengundurkan diri sebelum menandatangani MoU, dan PT Huafu yang mengundurkan diri setelah MoU.
Pada akhir 2024, 4.500 sumur idle Indonesia sudah menuai perhatian dari Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sejak rapat internal dengan menteri dan kepala badan terkait yang membahas langkah-langkah meningkatkan lifting minyak, reaktivasi sumur idle telah menjadi salah satu program utama presiden untuk mewujudkan kemandirian energi.