Kemensos Beri Pembekalan ke 1.569 Guru Sekolah Rakyat Jelang Pembelajaran

Kemensos Beri Pembekalan ke 1.569 Guru Sekolah Rakyat Jelang Pembelajaran

Ajat Medium.jpeg

Minggu, 13 Juli 2025 – 00:10 WIB

 Wakil Menteri Sosial Agus Jabo saat meninjau kesiapan Sekolah Rakyat di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/7/2025).(Foto: Antara/Rubby Jovan)

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo saat meninjau kesiapan Sekolah Rakyat di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/7/2025).(Foto: Antara/Rubby Jovan)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan pembekalan kepada 1.569 guru Sekolah Rakyat dari seluruh Indonesia sebagai bagian dari persiapan menjelang dimulainya proses pembelajaran pada 14 Juli mendatang.

“Materi pembekalan mencakup kurikulum, orientasi Sekolah Rakyat, pendidikan inklusi yang ramah anak dan ramah hak asasi manusia, termasuk pemetaan bakat atau talent mapping,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo di Bandung, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (12/7/2025).

Menurutnya, para guru dibekali dengan konsep-konsep dasar yang akan mereka terapkan saat mengajar, agar memiliki kesiapan baik secara teknis maupun emosional saat mendampingi siswa.

Agus menekankan bahwa guru Sekolah Rakyat tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai orang tua bagi siswa yang tinggal di asrama tanpa didampingi keluarga.

“Karena ini boarding tidak bersama orang tua, tentunya guru selain jadi pengajar, mereka juga harus menjadi orang tua di sekolah ini yang bisa menjadikan siswa-siswa di sini nyaman, aman,” katanya.

Selain pendidikan formal, Kemensos juga menekankan pentingnya pembentukan karakter kebangsaan, keagamaan, dan sosial bagi para siswa. Arahan Presiden juga menjadi perhatian, yakni pentingnya membekali siswa dengan keterampilan hidup.

“Di samping mereka akan mendapatkan ilmu, kita juga akan mendidik murid-muridnya itu punya karakter-karakter kebangsaan, karakter keagamaan, karakter sosial,” kata dia.

Agus berharap Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu program strategis pemerintah ini dapat membuka akses pendidikan yang layak bagi anak-anak sekaligus membentuk generasi muda yang mandiri dan berdaya saing.

“Supaya kalau mereka sudah lulus SMA, belum mau melanjutkan di perguruan tinggi, mereka sudah bisa bekerja untuk membantu orang tuanya, membantu masyarakat di sekitarnya,” kata dia.

Topik
Komentar

Komentar