Kesepakatan Dagang RI-AS Dinilai Bisa Mengancam Produk Lokal

Kesepakatan Dagang RI-AS Dinilai Bisa Mengancam Produk Lokal

Clara Medium.jpeg

Jumat, 18 Juli 2025 – 13:33 WIB

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta.  (Foto: Dok DPR RI).

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta. (Foto: Dok DPR RI).

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta menyoroti dampak yang terjadi setelah kesepakatan tarif Trump 19 persen terhadap produk Indonesia. Hal ini dapat menjadi peluang dan tantangan bagi Indonesia.

“Pemerintah pastinya sudah berhitung untung rugi untuk Indonesia, sebelum adanya kesepakatan dengan Trump,” ujar Sukamta kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).

Kesepakatan tersebut menurutnya bisa menurunkan neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat yang sejak 2020 lalu mengalami surplus. Bukan hanya turun, neraca ini diakuinya bisa menjadi defisit.

Selain neraca perdagangan, kesepakatan ini juga berpotensi membanjirnya produk luar negeri di Indonesia. Produk Amerika yang masuk tanpa tarif membuat harganya bisa lebih ekonomis dan menciptakan standar harga baru bagi produk luar lainnya.

Hal ini, lanjut Sukamta, di satu sisi menguntungkan konsumen dengan harga produk yang lebih ekonomis di tengah lesunya daya beli. Tetapi di sisi lain, ini mengancam produk lokal yang harus bersaing dengan produk-produk luar yang masuk.

“Yang berpotensi terancam adalah produk-produk lokal. Bagaimana produk-produk lokal bisa bersaing dengan produk-produk luar tersebut?” kata dia.

Meskipun kesepakatan tarif Trump 19 persen ini terlihat merugikan Indonesia, Sukamta menilai posisi Indonesia semakin diperhitungkan oleh Amerika secara geoekonomi.

“Indonesia sedikit demi sedikit naik kelas dalam geliat ekonomi global. PDB per kapita Indonesia menunjukkan tren positif satu dekade terakhir. Meski Indonesia belum bisa dikategorikan ke dalam negara maju, tapi kita optimistis dengan tren yang positif, kita on the track ke arah sana,” jelasnya.

Sukamta berharap dengan posisi Indonesia saat ini bisa meningkatkan daya tawar Indonesia dalam percaturan global, tidak hanya soal ekonomi dan perdagangan, tapi juga politik global.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan penurunan tarif impor bagi barang dari Indonesia menjadi 19 persen, lebih rendah dari angka sebelumnya yang dipatok 32 persen.

Keputusan ini disampaikan Trump sebagai bagian dari kesepakatan dagang bilateral.

“Mereka akan membayar 19 persen dan kami tidak akan membayar apapun… kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan,” tegas Trump, Selasa (15/7/2025) waktu setempat, seperti dikutip dari Reuters.

Topik
Komentar

Komentar