Komdigi Desak Operator Selular Transparan Soal Sisa Kuota dan Kebijakan Data Internet

Komdigi Desak Operator Selular Transparan Soal Sisa Kuota dan Kebijakan Data Internet

Clara Medium.jpeg

Rabu, 16 Juli 2025 – 16:53 WIB

Ilustrasi. (Foto: istock)

Ilustrasi. (Foto: istock)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Direktur Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Digital Komdigi, Denny Setiawan, menegaskan pentingnya transparansi operator selular dalam penyediaan layanan data, khususnya terkait pengelolaan sisa kuota internet yang tidak terpakai. Denny menilai, sistem kuota yang dikelola secara jelas akan memberi manfaat lebih besar bagi konsumen sekaligus menciptakan solusi saling menguntungkan (win-win solution) bagi operator dan pelanggan.

“Sistem kuota akan memberi manfaat lebih besar kepada pelanggan jika dikelola dengan transparan. Untuk isu kuota hangus, Komdigi akan mendorong operator membuka informasi seluas-luasnya sebagai solusi win-win,” ujar Denny dalam diskusi ‘Mekanisme Kuota Data Hangus, Apakah Melanggar Regulasi & Merugikan Konsumen?’ di Dapoer Oemoem, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Deskripsi Produk Harus Jelas dan Tidak Menyesatkan

Denny menekankan agar operator selular menyampaikan deskripsi produk yang mudah dipahami, mulai dari batas volume atau kuota, pembagian kuota berdasarkan area, waktu penggunaan, hingga masa aktif paket data. Kejelasan mengenai perlakuan sisa kuota—apakah dapat di-rollover atau hangus—juga wajib diinformasikan secara gamblang.

“Operator harus memberikan deskripsi produk yang transparan dan tidak membingungkan, terutama tentang pembagian kuota berdasarkan area, waktu, serta akses aplikasi tertentu. Begitu juga soal masa aktif paket data dan aturan rollover kuota,” tegasnya.

Edukasi Konsumen dan Penawaran Paket Rollover

Selain keterbukaan informasi, Denny meminta operator lebih aktif mengedukasi pelanggan terkait fitur-fitur layanan seperti transfer kuota, rollover, dan kontrol pulsa. Langkah ini penting agar pelanggan tidak dikenakan tarif reguler tanpa sadar saat kuota habis.

Komdigi juga mendorong operator menawarkan paket data yang mendukung fitur rollover, menyesuaikan kapasitas jaringan dan strategi bisnis masing-masing. Namun, operator tetap diberi ruang membatasi jumlah kuota yang dapat di-rollover, baik dari sisi volume (misal maksimal 10 GB) maupun waktu penggunaan (misal hanya 60 hari).

“Ini penting agar operator bisa menyiapkan kapasitas jaringan dan menghindari kemacetan (network congestion) yang berpotensi merugikan pelanggan,” ungkap Denny.

Profiling Pelanggan untuk Layanan Lebih Tepat

Denny juga menegaskan pentingnya profiling pelanggan yang akurat agar operator dapat merekomendasikan paket data sesuai kebutuhan masing-masing pengguna. Dengan data profiling yang tepat, pelanggan tidak lagi merasa “terjebak” dalam paket yang tidak sesuai pola konsumsi mereka.

Topik
Komentar

Komentar