Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mencatat adanya penambahan jumlah pasien korban keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga saat ini bertambah menjadi 214 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan penambahan terjadi sejak tanggal 7 sampai 10 Mei 2025. Rinciannya adalah 40 orang menjalani rawat inap di rumah sakit (RS), 45 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang lainnya mengeluh gejala keracunan.
“Update penambahan kasus berdasarkan kegiatan PE di tanggal 10 Mei 2025. Korban yang terdata (penambahan) kemarin sebanyak 4 orang, sehingga total korban menjadi 214 orang,” ujarnya, Senin (12/5/2025).
Berdasarkan data yang tercatat, 40 korban yang masih menjalani rawat inap di antaranya 11 orang di RS Hermina, 4 orang di RS Azra, 8 orang di RS Islam, 2 orang di RS EMC, 2 orang di RS Graha Medika, 2 orang di RS Juliana, 5 orang di RS Mayapada, 2 orang di RS Salak, 1 orang di RS Siloam, dan 3 orang di RSUD Kota Bogor.
Para korban merupakan berasal dari sembilan sekolah yakni 25 orang dari TK Bina Insani, 10 orang dari SD Bina Insani, 94 orang dari SMP Bina Insani, 1 orang dari SMA Bina Insani.
Selanjutnya dari SDN Kukupu 3 sebanyak 8 orang, SDN Kedung Waringin sebanyak 7 orang, SDN Kedung Jaya 1 sebanyak 16 orang, SDN Kedung Jaya 2 sebanyak 45 orang, dan SMP Bina Graha sebanyak 8 orang.
“Kami sudah melakukan investigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi ke masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rabu (7/5/2025), 36 siswa mengalami keracunan usai menyantap MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Jumlah korban terus mengalami penambahan dengan gejala mual, pusing, serta muntah-muntah.