Tim penyelamat melakukan pencarian dengan perahu karet di jalan yang tergenang banjir akibat hujan deras di Daegu, Korea Selatan, Kamis (17/7/2025). (Foto: AFP)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Korea Selatan sedang dilanda bencana. Hujan deras mengguyur Negeri Ginseng itu selama empat hari berturut-turut hingga Sabtu (19/7/2025), memaksa lebih dari 7.000 warga mengungsi dari rumah mereka. Sedikitnya empat orang dilaporkan tewas.
Parahnya, pihak berwenang memperingatkan, curah hujan tambahan hingga 250 milimeter masih bisa mengguyur sepanjang hari. Ini jelas memunculkan kekhawatiran akan kerusakan dan korban jiwa yang lebih banyak.
Data Korban dan Kerusakan: Sebuah Gambaran Nyata
Hingga Sabtu pukul 06.00 waktu setempat, Central Disaster and Safety Countermeasures Headquarters melaporkan empat kematian, termasuk dua orang di Seosan, Provinsi Chungcheong Selatan. Dua orang lainnya masih dinyatakan hilang di Gwangju.
Perintah evakuasi sudah dikeluarkan untuk 7.029 penduduk dari 4.995 rumah tangga. Dari jumlah itu, lebih dari 2.800 orang masih belum bisa kembali ke rumah mereka. Mereka terpaksa hidup di pengungsian.
Guyuran hujan deras ini telah menyebabkan malapetaka di seluruh negeri. Jalan-jalan tergenang, tanah longsor terjadi di mana-mana, dan rumah-rumah kebanjiran. Curah hujan semalam bahkan tercatat ekstrem di banyak daerah.
Pulau Yeongheung di Incheon mencatat 98,5 milimeter hujan hanya dalam satu jam, antara pukul 00.50 hingga 01.50 dini hari. Sementara itu, Boseong di Provinsi Jeolla Selatan diguyur hujan sebesar 88 milimeter.
Kerugian Infrastruktur dan Pertanian
Beberapa wilayah sudah menerima lebih dari 40 persen dari rata-rata curah hujan tahunan mereka hanya dalam empat hari terakhir. Seosan misalnya, mencatat 558,6 milimeter hujan dari Rabu hingga Jumat pagi, yang setara dengan 45 persen dari rata-rata tahunan wilayah tersebut. Ini bukan angka main-main.
Total, sudah ada 729 kasus kerusakan infrastruktur publik yang dilaporkan. Ini termasuk 388 jalan yang terendam banjir, 133 tanah longsor, dan 57 kerusakan fasilitas sungai.
Sementara itu, kerusakan pada properti pribadi mencapai 1.014 kasus. Angka ini mencakup 64 bangunan yang terendam dan 59 lahan pertanian yang tergenang. Petani jelas jadi salah satu pihak yang paling terpukul.
Dengan kondisi cuaca ekstrem yang masih mengancam, akankah Korea Selatan mampu bangkit dari bencana ini dengan cepat? Kita tunggu saja upaya pemerintahnya.