Eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, mendesak lembaga antirasuah untuk tidak terus menunda-nunda pemanggilan eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK). Hal itu seperti terkesan mengistimewakan seorang tokoh politik yang terkesan pengusutan kasusnya tebang pilih.
“Agar tidak terkesan tebang pilih, KPK sebaiknya segera periksa Ridwan Kamil. Nanti KPK dipersepsikan takut sama RK atau mengistimewakan,” kata Yudi ketika dihubungi Inilah.com, Selasa (10/5/2025).
Menurut Yudi, Ridwan Kamil penting harus diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana Iklan Bank BJB. Hal ini guna meminta keterangan terkait barang bukti disita dari rumahnya oleh penyidik di Bandung Senin (10/3/2025). Khususnya mendalami dugaan aliran dana iklan Bank BJB yaitu salah satunya motor gede (moge) merek Royal Enfield yang disita dari rumah RK.
“Bahkan KPK sudah menyita aset berupa motor. Ini publik perlu penjelasan. Dari mana asal motor tersebut. Apakah ada yang memberikan atau dia membeli. Jika membeli sendiri dari mana asal uangnya,” tutur Yudi.
Tidak hanya itu, Yudi mendesak KPK menuntaskan perkara dana iklan bank BJB serta mengembangkan kasus ini dengan menetapkan tersangka baru, termasuk kemungkinan menetapkan RK sebagai tersangka apabila ditemukan dua alat bukti yang cukup.
“KPK segera menuntaskan kasus BJB dengan segera menahan para tersangka dan mengembangkan perkara ini ke tersangka lainnya,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengumbar janji terkait pemeriksaan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), sejak setelah Lebaran Idulfitri hingga kini menjelang Iduladha 2025.
RK rencananya akan diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).
“Insyaallah secepatnya, akan kita panggil, kita klarifikasi,” kata Plt Direktur Penyidikan KPK, Budi Sokmo Wibowo, kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025).
Budi berdalih bahwa keterbatasan sumber daya manusia menjadi alasan lambannya pemanggilan terhadap RK. Terlebih, sejumlah penyidik tengah menjalani pendidikan sehingga tidak aktif dalam proses kerja di KPK.
“Karena memang keterbatasan sumber daya penyidik, yang sekarang ini sedang banyak sekolah juga, keluar. Sehingga memang dibagi-bagi pekerjaan. Insyaallah secepatnya, seperti apa yang saya sampaikan kemarin,” ujarnya.
Awalnya penyidik KPK berencana menjadwalkan pemeriksaan Ridwan Kamil usai Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
“Bisa jadi setelah Lebaran,” kata Budi Sokmo Wibowo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2025).
Budi menjelaskan, sebelum memanggil RK, penyidik akan lebih dulu memeriksa saksi dari internal BJB dalam dua pekan ke depan, sebagai bagian dari penyidikan kasus tersebut. Setelah itu, penyidik juga akan memeriksa sejumlah vendor yang terlibat dalam pengadaan iklan. Setelah kedua kelompok saksi tersebut diperiks