Kurang dari Sebulan, Densus 88 Antiteror Tangkap Enam Terduga Teroris

Kurang dari Sebulan, Densus 88 Antiteror Tangkap Enam Terduga Teroris


Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap enam terduga teroris pada periode 17 Juli–5 Agustus 2025.

“Melaksanakan penegakan hukum terhadap enam terduga teroris wilayah Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Tengah,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Trunoyudo menjelaskan, pada tanggal 17 Juli 2025, Densus 88 menangkap tiga terduga teroris. Pertama adalah UB yang ditangkap di Berau, Kalimantan Timur.

UB tergabung dalam struktur organisasi teror dengan jabatan ketua. Selain itu, UB juga pernah mengikuti pelatihan fisik dalam organisasi tersebut.

Terduga teroris kedua adalah LA yang ditangkap di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. LA ditangkap karena terlibat dalam suatu kelompok teror.

“LA merupakan anggota kelompok teror yang rutin mengikuti pertemuan dan pembinaan internal kelompok,” ucap Trunoyudo.

Terduga teroris ketiga adalah MI yang ditangkap di Depok, Jawa Barat. MI merupakan anggota kelompok teror yang rutin mengikuti pertemuan internal.

Kemudian, terdapat satu terduga teroris yang ditangkap pada 18 Juli 2025, yakni YK. Pria tersebut ditangkap di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“YK merupakan kepala bidang dalam struktur kelompok teror dan mengikuti kegiatan pertemuan organisasi,” ungkap Trunoyudo.

Terakhir, pada 5 Agustus 2025, terdapat dua terduga teroris yang ditangkap di Kota Banda Aceh, Aceh, yaitu ZA dan M.

ZA, ujar Trunoyudo, merupakan anggota aktif kelompok teror yang rutin mengikuti pertemuan internal penting kelompok.

Sedangkan M menjabat sebagai kepala staf di kelompok teror yang bertugas menyimpan arsip hasil perencanaan dan dokumentasi kegiatan serta nama anggota.

“ZA juga menjabat sebagai kepala keuangan di organisasi teror,” imbuhnya.

Dari penangkapan enam terduga teroris tersebut, diamankan sejumlah barang bukti menonjol, di antaranya satu buah gas isi ulang senjata airsoft, empat buah senjata tajam, dan satu bundel dokumen bertuliskan garis besar pergerakan kelompok teror.

Trunoyudo mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap lingkungan sekitar, terutama jika menemukan adanya indikasi perekrutan secara terselubung yang dilakukan oleh kelompok teror yang disamarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sosial.

“Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa kelompok teror masih aktif melakukan kegiatan dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” ucapnya.

Komentar