Lari dan Fitness Lagi Ngetren, Ini 5 Hal Penyebab Cedera yang Sering Muncul

Lari dan Fitness Lagi Ngetren, Ini 5 Hal Penyebab Cedera yang Sering Muncul


Olahraga lari saat ini sedang menjadi bagian dari tren di kalangan masyarakat. Olahraga ini bukan hanya diyakini menyehatkan tubuh, namun juga menjadi sebuah sarana untuk membuat sebuah komunitas, memperluas networking, dan juga salah satu cara untuk melepas kepenat. 

Begitu juga dengan fitness. Biasanya, banyak orang yang datang ke pusat kebugaran untuk melakukan fitness agar membentuk tubuh dan juga mendapat kebugaran. 

Namun, terkadang tidak banyak yang mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan pelari dan orang yang gemar fitness mengalami cedera. 

Hal ini kerap luput dari perhatian. Karena, mereka yang memulai olahraga keduanya lansung tancap gas agar bisa mencapai tujuan. Kehati-hatian menjadi penting untuk diperhatikan, sebab olahraga ini sangat beririsan dengan risiko cedera. 

“Aktivitas fisik seperti lari dan fitness adalah investasi berharga untuk kesehatan dan kebugaran. Namun, antusiasme yang tinggi tanpa diimbangi pemahaman yang benar tentang risiko dapat berujung pada cedera yang justru menghambat tujuan kita,” papar dr. Yohannes Toban Layuk Allo, Sp.OT (K) Sport Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi Eka Hospital Bekasi kepada inilah.com, Jakarta, Kamis (29/05/2025).

Masih menurutnya, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang sangat rentan terjadi cedera. Mulai dari faktor usia, seseorang yang sebelumnya memiliki riwayat cedera, kondisi fisik kurang optimal, dan memiliki struktur tubuh yang kurang sempurna. 

“Seiring bertambahnya usia, elastisitas jaringan tubuh cenderung menurun. Area tubuh yang pernah cedera memiliki risiko lebih tinggi untuk cedera kembali. Kemudian, otot yang lemah atau tidak fleksibel, serta keseimbangan yang buruk, dapat meningkatkan risiko cedera. Beberapa individu mungkin memiliki struktur tulang atau sendi yang membuatnya lebih rentan terhadap cedera tertentu,” paparnya. 

Berikut adalah beberapa penyebab umum cedera yang sering terjadi saat lari dan fitness:

Olahraga Berlebihan (Overtraining

Semangat untuk mencapai hasil sering membuat seseorang tergoda untuk berlatih lebih keras dan lebih sering dari yang tubuh mampu terima. Kurangnya waktu istirahat dan pemulihan yang memadai dapat menyebabkan kelelahan otot, nyeri sendi, dan bahkan cedera stres seperti shin splint pada pelari.

Teknik Olahraga yang Salah

Melakukan gerakan lari atau latihan beban dengan postur atau teknik yang tidak tepat adalah penyebab cedera yang sangat umum. 

“Misalnya, posisi lutut yang salah saat squat, langkah kaki yang tidak efisien saat berlari, atau mengangkat beban terlalu berat dengan punggung yang tidak lurus dapat memberikan tekanan berlebih pada otot, ligamen, dan sendi,” ujarnya. 

Tanpa Pemanasan dan Pendinginan

Seringkali dianggap sepele, pemanasan adalah mempersiapkan otot dan sendi untuk aktivitas yang lebih berat, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi risiko robekan atau ketegangan. 

“Sebaliknya, pendinginan membantu mengembalikan tubuh ke kondisi istirahat secara bertahap dan mengurangi nyeri otot setelah berolahraga,” paparnya. 

Tidak Melakukan Peregangan dengan Benar

Peregangan yang tepat meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak sendi, yang penting untuk performa optimal dan pencegahan cedera. 

“Namun, peregangan yang dilakukan secara terburu-buru atau dengan teknik yang salah justru dapat menyebabkan cedera. Peregangan dinamis lebih disarankan sebelum berolahraga, sementara peregangan statis lebih baik dilakukan setelah berolahraga,” ujarnya. 

Beban Terlalu Berat dan Intensitas Terlalu Sering

Terutama dalam latihan beban, penggunaan beban yang melebihi kemampuan atau peningkatan beban dan intensitas latihan yang terlalu drastis dapat memberikan tekanan berlebihan pada struktur tubuh dan menyebabkan cedera otot, tendon, atau ligamen.

“Kita dapat menikmati manfaat olahraga tanpa harus terhambat oleh cedera. Ingatlah, tubuh adalah aset berharga, dan menjaganya adalah bagian penting dari perjalanan kebugaran,” jelasnya. 

 

Komentar