Minimnya fasilitas ruang laktasi di tempat kerja menjadi salah satu faktor utama kegagalan ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lebih dari 60 persen ibu bekerja mengalami kesulitan menyusui karena tidak tersedianya ruang laktasi yang layak.
Temuan ini mencuat dalam acara Parenting Convention yang digelar di Jakarta pada Sabtu (2/8/2025), dalam rangka Hari Anak Nasional sekaligus World Breastfeeding Week 2025 yang berlangsung pada 1-7 Agustus 2025.
Temuan Health Collaborative Center (HCC) juga menunjukkan, Ibu bekerja yang tidak memiliki akses ruang laktasi berisiko lebih tinggi memiliki anak dengan malnutrisi.
“ASI eksklusif selama 6 bulan bukanlah pilihan, tapi kebutuhan dasar setiap anak. ASI adalah nutrisi sempurna, perlindungan alami, dan jembatan penting dalam membangun ikatan (bonding) antara ibu dan anak,” kata dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS atau yang akrab disapa dr. Tiwi, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta dalam sesi jumpa pers di Jakarta, Sabtu siang.
dr. Tiwi menambahkan, bonding yang kuat sejak awal kehidupan terbukti menjadi fondasi penting bagi perkembangan emosional, kecerdasan, dan kesehatan jangka panjang.
“Ketika kita mendukung ibu untuk menyusui, ini berarti kita sedang membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya menuju terwujudnya Generasi Emas Indonesia,” tegasnya.
dr. Tiwi yang telah 25 tahun menjadi Dokter Spesialis Anak di RSIA Bunda Jakarta, menambahkan keberhasilan menyusui tidak hanya tanggung jawab Ibu saja melainkan diperlukan support system yang kuat, dari keluarga, tenaga kesehatan, hingga lingkungan kerja, agar Ibu dapat menyusui secara optimal.
“Pemerintah menjamin hak Ibu menyusui melalui UU No. 4/2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak. Maka diperlukan langkah dan kolaborasi nyata untuk membangun sistem dukungan yang kuat dan berkelanjutan mulai dari kebijakan, layanan kesehatan, hingga dukungan di komunitas dan tempat kerja karena ini cara yang efektif untuk dapat menjadikan menyusui menjadi norma yang didukung dan dilestarikan secara global,” tambahnya.
Tidak hanya pasca persalinan, keberhasilan menyusui juga perlu dipersiapkan sejak masa kehamilan melalui layanan Antenatal Care (ANC) yang menyeluruh dan komprehensif. Untuk itu, peran dokter spesialis obstetri dan ginekologi sangat strategis dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, termasuk dalam mempersiapkan Ibu untuk menyusui sejak masa kehamilan.