Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melepas Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri. (Foto: IG/@humaskorpsbrimob)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menyebut pengganti Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Ahmad Dofiri, yang purna tugas harus diisi oleh sosok yang terbaik.
Dengan begitu, ia menilai wajar jika sampai saat ini Kapolri Listyo Sigit masih berkonsultasi dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Memang ini kan untuk mencari yang terbaik. Tentu perlu orang-orang yang cocok untuk menjabat sebagai Wakapolri itu,” kata Edi saat dihubungi Inilah.com, Sabtu (26/7/2025).
Terlebih, posisi Wakapolri ini ditugaskan untuk mengurusi bagian internal kepolisian. Edi mengatakan siapapun yang akan mengisi jabatan itu harus setara dengan Kapolri.
“Susah nggak susah, tetapi memang, kita harapkan dalam waktu dekat akan ada Wakapol baru ya. Yang pasti kalau menurut kami adalah, untuk jabatan Wakapol itu, pertama mungkin bisa lebih senilai dari Kapolri, atau bisa juga satu angkatan dengan Kapolri ya,” tuturnya.
Edi menegaskan, poin pentingnya yakni sosok Wakapolri itu bisa bekerja sama dan bersinergi dengan Listyo Sigit.
“Karena Wakapolri itu kan pembantu untuk Kapolri ya. Jadi, intinya itu. Istilahnya kita, chemistry-nya cocok,” jelas Edi.
Terkait program kerja sendiri, ia menyebut kosongnya kursi Wakapolri tidak akan begitu memengaruhi kinerja Polri.
“Cuma memang ini hanya soal waktu saja ya. Dan saya kira untuk jabatan Wakapol itu perlu konsultasi dengan Presiden,” ucapnya.
“Dan itu disiapkan nanti, kan biasanya Kapolri memberikan masukan nama-nama ini ya, kalau misalkan ya. Nanti Presiden akan lihat mana diantara mereka yang paling layak,” sambungnya.
Sementara itu, analis politik sekaligus Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli menilai adanya tarik-menarik kepentingan antara dua kutub berkaitan dengan posisi Kapolri saat ini Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tak lepas dari peninggalan pemerintahan sebelumnya.
“Kita tahu sama tahu Kapolri Listyo Sigit adalah produk dari pemerintahan sebelumnya, pilihan Presiden Joko Widodo, sementara Presiden saat ini adalah Prabowo Subianto,” ujar Fadhli kepada Inilah.com di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).
Ia mengatakan bila Listyo Sigit tegak lurus bersama Prabowo maka masalah kekosongan kursi Wakapolri sudah selesai. “Tidak perlu ada dua kutub kepentingan, sehingga Pak Listyo Sigit pusing untuk menentukan posisinya. Posisinya harusnya tegak lurus bersama Prabowo,” kata Fadhli.
“Karena Presiden secara de jure dan de factoadalah Prabowo, jadi saya kira kalau Kapolri Listyo Sigit masih mempertimbangkan hal itu maka bisa saja secara de facto itu Presidennya adalah Prabowo, tapi menurut Kapolri Listyo Sigit secara de jure Presidennya adalah masih Jokowi, nah ini bahaya,” sambung dia.