Mensesneg: Demonstrasi di Pati Jangan Ganggu Ekonomi Setempat, Segera Selesaikan

Mensesneg: Demonstrasi di Pati Jangan Ganggu Ekonomi Setempat, Segera Selesaikan


Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi berharap demonstrasi yang menuntut Bupati Pati Sudewo mundur tidak mengganggu perekonomian daerah setempat. Apalagi, aksi demo besar-besaran ini dilakukan beberapa hari sebelum peringatan HUT ke-80 RI.

“Kami berharap segera selesailah karena kan apapun itu jangan sampai kemudian mengganggu kehidupan bermasyarakat di Pati, jangan juga mengganggu kehidupan ekonomi Pati, apalagi ini menjelang peringatan ulang tahun kemerdekaan,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis (14/8/2025).

Prasetyo juga berharap masalah yang terjadi di Pati bisa segera mendapat jalan keluar dari masing-masing pihak.

Sebelumnya, ribuan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah menggelar unjuk rasa menuntut Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri dari jabatannya karena dianggap sebagai pemimpin yang arogan.

Aksi unjuk rasa warga tersebut digelar di kawasan Alun-alun Kota Pati depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025).

Husen selaku inisiator dan Syaiful Ayubi sebagai orator aksi warga tersebut menyatakan Bupati Pati Sudewo perlu dilengserkan dari jabatannya karena dinilai bersikap arogan.

Dia juga mengajak para pengunjuk rasa untuk siapkan diri menuntut pelengseran Bupati Pati hingga malam hari. Para pengunjuk rasa juga diminta untuk tertib dan tidak melakukan aksi anarkis.

“Tunjukkan bahwa warga Pati itu santun dan berakhlak, cinta damai dan tidak arogan,” ujar Saiful.

Unjuk rasa masyarakat Pati berawal dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan tarif pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Meskipun kenaikan tersebut merupakan batas maksimal dan tidak diberlakukan untuk seluruh objek pajak, karena ada yang kenaikannya hanya 50 persen.

Namun, kata mereka, karena ada pernyataan Bupati Sudewo yang dinilai menyakiti hati masyarakat karena menantang warga berunjuk rasa hingga 5.000 ataupun 50.000 orang sekalipun.

Komentar