Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan belum ada pembicaraan seputar ‘jatah’ kursi kabinet untuk PDIP, menyusul pernyataan Megawati Soekarnoputri yang tidak akan menjadi oposisi, namun mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai penyeimbang.
“(Soal kursi di kabinet), belum ada pembicaraan,” ucap Prasetyo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
Terlepas kesan abu-abu yang ditangkap oleh masyarakat, Prasetyo tetap setuju dengan sikap banteng moncong putih. Dia bilang, mendukung pemerintahan, tidak selalu bermakna bergabung ke dalam pemerintahan.
“Apa yang disampaikan ibu Ketum Megawati di dalam Kongres PDIP juga (mendukung) pemerintah itu juga sesuatu yang baik. Tidak ada salahnya. Memang pemerintah juga butuh check and balance, butuh masukan. Enggak ada masalah,” kata dia.
Sebelumnya, Megawati telah menegaskan sikap partainya saat ini di pemerintahan Prabowo Subianto. Ia menekankan, partai banteng bermoncong putih tak sebagai oposisi maupun di dalam koalisi, melainkan penyeimbang.
Megawati menjelaskan di dalam sistem pemerintahan presidensial yang saat ini dianut tidak dikenal istilah oposisi maupun koalisi. Hal ini yang sering kali disalahpahami dalam ruang demokrasi Indonesia.
“Demokrasi kita bukan demokrasi blok-blokan kekuasaan, melainkan demokrasi yang bertumpu pada kedaulatan rakyat dan, konstitusi. Itu paling tinggi loh, jangan kalian rubah-rubah,” kata Megawati saat penutupan kongres PDIP di Bali, Sabtu (2/8/2025).
“Oleh karena itu, PDI Perjuangan tidak memosisikan sebagai oposisi dan hingga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan,” sambungnya menegaskan.
Menurut Megawati, keberpihakan baginya bukan soal berada di dalam atau di luar pemerintahan. Melainkan, soal setia kepada kebenaran dan berpijak pada moralitas politik yang diajarkan oleh Soekarno.