Petenis Nomor 1 Dunia Jannik Sinner mengaku puas dengan permainannya di Internazionali BNL d’Italia setelah menjalani skorsing selama tiga bulan untuk menyelesaikan kasus dengan Badan Antidoping Dunia (WADA).
Sinner berkompetisi untuk pertama kalinya sejak memenangi Australian Open pada Januari dan meraih lima kemenangan di Roma.
Rekor 26 kemenangan beruntun Sinner berakhir di tangan Carlos Alcaraz pada babak final di Roma, Minggu (18/5) atau Senin WIB, saat kembali ke tur.
“Set pertama memang sedikit mengubah permainan. Namun secara umum, saya sangat senang dengan turnamen ini,” kata Sinner pasca-pertandingan, seperti disiarkan ATP.
“Mudah-mudahan ini memberi saya kepercayaan diri untuk bermain tenis yang bagus juga di Paris. Mari kita lihat apa yang akan terjadi di sana.”
“Namun setelah tiga bulan, datang ke sini, meraih hasil ini sangat berarti bagi saya, juga bagi tim saya. Kami bekerja keras untuk berada di sini. Senang juga dengan keluarga saya dan segalanya,” ujar petenis Italia itu.
Sinner mengincar gelar ATP Masters 1000 kelimanya dan yang pertama di Roma. Didukung oleh penonton tuan rumah yang bersemangat di Campo Centrale, ia bersaing ketat dengan Alcaraz dalam set pembuka sebelum menyerah di set kedua.
Alcaraz, juara Masters 1000 tujuh kali, kini memimpin Sinner dengan skor 7-4 dalam head to head mereka.
“Bermain di sini, di Italia, di Roma, adalah sesuatu yang sangat, sangat istimewa,” kata Sinner.
“Saya lebih dekat dari yang diharapkan dalam banyak hal. Namun, di sisi lain, itu bagus. Itu adalah pekan yang hebat bagi saya. Beberapa pertandingan berjalan sangat baik, beberapa pertandingan bisa lebih baik. Namun, ini tenis. Ada banyak pasang surut,” ujar petenis berusia 23 tahun itu.
Dengan catatan 12-1 pada musim ini menurut indeks menang/kalah ATP, dan duduk di posisi kedua dalam ATP Live Race To Turin, Sinner akan mengalihkan fokusnya ke Roland Garros, tempat ia akan berusaha merebut gelar major keempatnya dan yang pertama di lapangan tanah liat.