Mimpi Palestina ke Piala Dunia 2026 Pupus di Menit 97, Penalti Telat Oman Jadi Petaka

Mimpi Palestina ke Piala Dunia 2026 Pupus di Menit 97, Penalti Telat Oman Jadi Petaka


Mimpi besar Palestina untuk tampil pertama kali di Piala Dunia harus kandas secara tragis setelah gol penalti menit ke-97 dari Oman membuat laga berakhir imbang 1-1, dalam pertandingan terakhir Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (10/6/2025) malam waktu setempat.

Bermain di Stadion King Abdullah II, Yordania — markas “sementara” mereka akibat konflik di Gaza — Palestina sejatinya sudah sangat dekat dengan tiket ke babak keempat kualifikasi. Mereka unggul lebih dulu lewat sundulan Oday Kharoub pada awal babak kedua, hasil dari dominasi sejak babak pertama.

Namun, hanya beberapa detik sebelum peluit panjang berbunyi, petaka datang. VAR menangkap pelanggaran tarik baju oleh bek Palestina Ahmed Taha terhadap Muhsen Al-Ghassani di kotak penalti. Wasit menunjuk titik putih, dan Essam Al-Subhi mengeksekusi dengan sempurna.

Palestina Tumbang oleh Drama, Bukan Performa

Palestina tampil menggigit sepanjang laga. Mereka nyaris unggul lebih cepat lewat sundulan Michel Termanini yang membentur mistar, lalu menggandakan skor lewat Wessam Ali — namun golnya dianulir karena offside. Situasi makin ideal ketika Oman harus bermain dengan 10 pemain usai Harib Al-Saadi diganjar kartu merah menit ke-73.

Sayangnya, segala upaya itu buyar dalam satu keputusan. Alih-alih euforia sejarah, pemain Palestina justru terduduk tak percaya saat peluit akhir dibunyikan.

Laga ini menjadi penutup dari kampanye luar biasa Palestina, yang sebelumnya juga mencetak sejarah dengan lolos ke fase gugur Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya. Hanya satu ronde lagi menuju panggung dunia, tapi kenyataan pahit harus ditelan.

Dengan hasil ini, Oman berhak melaju ke babak keempat kualifikasi, bergabung bersama Qatar, Arab Saudi, UEA, Irak, dan Indonesia — meski kalah telak 0-6 dari Jepang. Dari babak keempat nanti, dua tim teratas akan lolos otomatis ke Piala Dunia, sedangkan peringkat ketiga masih berpeluang via jalur playoff antarkonfederasi.

Komentar