Masih belum hilang dari benak publik, soal totalitas bos Tesla Elon Musk berkontribusi dalam kampanye Pilpres Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kini mereka berseteru.
Dalam hitungan hari, janji yang diikrarkan menjadi sahabat abadi di Ruang Oval Gedung Putih, Kamis (5/6/2025) berubah jadi saling serang di depan publik melalui televisi dan platform media sosial.
Keretakan dimulai sejak Musk menyiarkan penentangannya terhadap rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran Trump, yang disebutnya sebagai kekejian menjijikkan yang pasti akan menghancurkan keuangan negara.
Perpecahan ini berdampak pada proyek antariksa, Musk menyatakan menonaktifkan kapsul antariksa SpaceX Dragon setelah Trump mengancam pemerintahannya akan mengakhiri kontrak.
“Karena Presiden menyatakan akan membatalkan kontrak pemerintah, @SpaceX akan mulai menonaktifkan roket Dragon segera,” kata Elon Musk dalam unggahannya di X, Jumat (6/6/2025).
Juru bicara NASA, Bethany Stevens, mengatakan badan pemerintah akan terus melaksanakan visi pemerintah untuk masa depan antariksa.
“Kami akan terus melanjutkan pekerjaan kami dengan mitra industri untuk memastikan tujuan presiden di antariksa terpenuhi,” kata Stevens.
NASA berharap dapat mensertifikasi Starliner milik Boeing untuk membawa awak dalam misi. Namun, program itu terus tertunda. Starliner akhirnya kembali ke Bumi dalam keadaan kosong. Sementara dua astronot dibawa kembali ke bumi oleh SpaceX pada awal tahun ini.
Saham Tesla Merosot
Keretakan ini rupanya turut berimbas pada saham Tesla, anjlok hingga 14 persen pada Kamis (5/6/2025) waktu setempat. Penurunan tajam tersebut membuat kapitalisasi pasar Tesla menyusut sebesar 152 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.400 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per dollar AS). Nilai perusahaan kini berada di bawah ambang batas 1 triliun dollar AS, dan ditutup pada posisi 916 miliar dollar AS.
Sementara Trump dalam pernyataan di platform Truth Social, mengklaim telah mencabut mandat kendaraan listrik (EV mandate) yang mewajibkan penggunaan mobil listrik, kebijakan yang dinilai menguntungkan Tesla.
“Elon mulai menyebalkan, saya minta dia pergi, saya cabut mandat EV yang memaksa orang membeli mobil listrik yang sebenarnya tidak mereka inginkan. Dia tahu saya akan melakukannya sejak lama, dan dia langsung jadi gila!” tulis Trump.
Trump juga menyebut bahwa hubungan baiknya dengan Musk kini berada di ujung tanduk. “Kami dulu punya hubungan yang baik, tapi saya tidak tahu apakah itu masih berlaku sekarang. Saya cukup terkejut,” ujar Trump.