Thijs Dallinga dari Bologna bereaksi selama pertandingan Serie A antara Atalanta dan Bologna di Stadion Gewiss pada 13 April 2025 di Bergamo, Italia. (Foto: Image Photo Agency Getty Images)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (Etho) menegaskan bahwa proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia tidak bisa dilakukan sembarangan, apalagi karena sekadar ikut tren atau desakan warganet. Menurutnya, setiap nama yang masuk radar harus melalui seleksi ketat berbasis kebutuhan tim, komitmen pribadi, dan kesiapan administratif.
“Kita tidak mau proses naturalisasi ini jadi urusan ‘cinta-cintaan’. Harus hati-hati. Jangan sampai nanti gagal dan malah mempermalukan diri sendiri,” ujar Erick dalam konferensi pers, Kamis (24/7/2025), menjawab isu dua pemain diaspora yang sedang diproses.
Pernyataan itu muncul di tengah ramai kembali nama Thijs Dallinga, striker Bologna asal Belanda yang pernah masuk radar naturalisasi Timnas Indonesia. Namanya kembali mencuat usai Ole Romeny mengalami cedera saat memperkuat Oxford United di ajang Piala Presiden 2025.
Isu Dallinga punya darah Indonesia bukan cerita baru. Akun @halfblood_indonesie bahkan membagikan arsip dari Archive NL yang mencatat keberadaan keluarga bermarga “Dallinga” di Tanjung Priok, Jakarta, pada era 1950-an.
Namun sejauh ini, belum ada konfirmasi langsung dari Dallinga ataupun PSSI soal hubungan darah tersebut.
Ambisi Dallinga Masih ke Timnas Belanda
Meski spekulasi soal naturalisasi mencuat, Dallinga sendiri sudah menegaskan ambisinya: kembali memperkuat tim nasional Belanda. Ia tercatat melakukan debut bersama Oranje pada 21 November 2023 saat menghadapi Gibraltar.
“Logis kalau saya belum dipanggil lagi. Musim ini saya memang belum layak untuk masuk timnas. Tapi jelas, ambisi saya adalah kembali ke skuad Oranje,” ujar Dallinga dalam wawancara dengan Voetbal International pada Mei 2025.
Kepindahannya dari Toulouse ke Bologna pada musim panas 2024 disebut sebagai upaya menaikkan performa di liga yang lebih kompetitif demi menarik perhatian pelatih Belanda
PSSI Tak Mau Dipermainkan Pemain Setengah Hati
Erick menekankan bahwa pihaknya tidak akan mengejar pemain yang tidak punya komitmen penuh. PSSI lebih memilih pemain diaspora yang memang bersedia membela Merah Putih secara tulus, bukan karena gagal menembus timnas negara asalnya.
“Yang kita pilih adalah mereka yang punya kecintaan ke Merah Putih. Bukan karena komersial, bukan karena pelarian. Kita sudah cukup banyak belajar dari kasus-kasus sebelumnya,” tegasnya.