Legenda Liverpool Lucas Leiva mengaku senang kembali mengunjungi Jakarta setelah terakhir kali dia menginjakkan kakinya 12 tahun lalu pada Juli 2013 dalam tur pramusim The Reds.
Ketika itu Liverpool yang diasuh Brendan Rodgers menjalani laga pramusim melawan Indonesia XI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Liverpool itu, Leiva bermain sebagai starter bersama Steven Gerrard, Coutinho, dan Daniel Agger.
“Ya, seperti yang sudah saya bilang, saya sudah di sini 12 tahun yang lalu. Sekarang, tentu saja, saya punya lebih banyak waktu untuk menjelajahi kota, menjelajahi para penggemar. Jadi, kesannya luar biasa,” kata Leiva dalam acara ‘Meet & Greet with Lucas Leiva’ di Liverpool FC Retail Store Indonesia, Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2025).
Leiva datang di tempat acara dengan mengenakan peci dan sarung ala Betawi.
Saat ditanya bagaimana melihat antusiasme fans Liverpool di Indonesia saat ini, ia mengatakan masih sama dengan yang ia lihat 12 tahun lalu.
“Seperti yang sudah saya bilang, sungguh luar biasa melihat komunitas Liverpool masih terus berkembang, semangatnya masih ada, dan para penggemar masih sangat solid dengan klub,” kata pria berusia 38 tahun yang gantung sepati Maret 2023 tersebut.
Ia menambahkan, “Mereka mungkin tidak melihat saya bermain, tetapi tentu saja, orang tua mereka mungkin memberi tahu mereka, jadi selalu istimewa, sangat istimewa berada di sini, mewakili klub, Anda tahu, dan bersenang-senang seperti yang saya alami saat ini”.
Leiva datang ke Liverpool pada musim 2007/2008 dari Gremio. Di Anfield, Leiva menghabiskan 10 musim dengan trofi Piala Liga musim 2012.
Selama satu dekade mengenakan jersi merah, Leiva mencatat 346 penampilan dengan koleksi tujuh gol dan 20 assist dalam semua kompetisi.
“Anda tahu, kedua anak saya berada di Liverpool, jadi mereka orang Scouser, dan hubungan saya dengan para penggemar selalu sangat jujur.”
“Anda tahu, saya mungkin memiliki awal yang sangat sulit, karier saya di Liverpool, tetapi kemudian saya mengubah segalanya, dan yang saya dapatkan adalah rasa hormat yang saya dapatkan,” tutup pria yang mengakhiri kariernya di Gremio tersebut.