Partai Ultra-Ortodoks Israel Cabut dari Koalisi, Guncang Pemerintahan Netanyahu

Partai Ultra-Ortodoks Israel Cabut dari Koalisi, Guncang Pemerintahan Netanyahu

Ikhsan Medium.jpeg

Rabu, 16 Juli 2025 – 13:54 WIB

PM Israel Benjamin Netahyahu. (Foto: Times of Israel)

PM Israel Benjamin Netahyahu. (Foto: Times of Israel)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Koalisi pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah diguncang. Salah satu mitra utamanya, United Torah Judaism, partai ultra-ortodoks yang terdiri dari dua faksi, resmi menyatakan mundur dari pemerintahan.

Keputusan ini bakal berlaku dalam 48 jam ke depan, demikian dilansir CNN, Selasa (15/7/2025).

Pemicu utama kemelut ini adalah perbedaan pandangan terkait rancangan undang-undang yang mengatur pengecualian wajib militer bagi komunitas ultra-ortodoks mereka. Mayoritas konstituen partai ini memang memilih untuk fokus mendalami teks-teks Yahudi ketimbang bergabung dengan militer.

Faksi Degel HaTorah bahkan mengeluarkan pernyataan tegas.

“Setelah pemerintah berulang kali melanggar komitmennya untuk menjamin status para pelajar seminari Yahudi,” demikian bunyi pernyataan mereka, para anggotanya mengumumkan ‘pengunduran diri dari koalisi dan pemerintahan’.

Nasib Koalisi Netanyahu di Ujung Tanduk

Langkah ini jelas membuat posisi Netanyahu makin terjepit. Dengan mundurnya United Torah Judaism, Netanyahu hanya akan memiliki mayoritas tipis di parlemen. Ini berarti pemerintahannya akan semakin rentan dan bergantung pada dua partai sayap kanan ekstrem.

Ironisnya, dua partai ekstrem kanan ini dikenal menentang keras konsesi dalam negosiasi gencatan senjata dengan Hamas.

Mereka bahkan sempat mundur atau mengancam keluar dari pemerintahan sebelumnya lantaran langkah-langkah untuk menghentikan atau menghentikan sementara perang di Gaza.

Situasi ini tentu bakal memperkeruh stabilitas politik Israel di tengah ketegangan yang masih memanas.

Topik
Komentar

Komentar