Penampakan ‘Si Gemplo’, Sapi Kurban Presiden Prabowo 1,2 Ton di Sragen

Penampakan ‘Si Gemplo’, Sapi Kurban Presiden Prabowo 1,2 Ton di Sragen


Seekor sapi jenis angus berbobot hampir 1,2 ton di Kabupaten Sragen, dipesan khusus oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai hewan kurban pada Idul Adha 2025.

Sapi tersebut ialah milik peternak Jati Kembar Farm Toyogo di Dukuh Bangosan, RT 017, Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Sapi bernama Si Gemplo itu sudah lolos tes kesehatan, vaksin, dan tes laboratorium oleh tim dokter hewan.

Pemilik Peternakan Jati Kembar Farm Toyogo, Suraji mengatakan pihaknya menyiapkan enam ekor sapi jumbo khusus untuk kurban presiden. Sapi-sapi itu berbobot di atas 1 ton sampai 1,2 ton.

“Yang sudah dipesan oleh Bapak Presiden, H. Prabowo Subianto untuk hewan kurban 2025, jenis angus dengan nama sapi si Gemplo,” kata Suraji, Selasa (20/5/2025).

Suraji mengatakan sudah memelihara Si Gemplo selama lebih dari tiga tahun. Dia menyampaikan beberapa bulan lalu sudah ditimbang dengan bobot 1,104 ton dan sekarang bobotnya sudah mendekati 1,2 ton.

Kepala Desa Toyota itu mengatakan peternakan sapinya sudah menjadi langganan presiden sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Wapres Gibran Rakabuming Raka juga sering pesan sapi untuk hewan kurban tersebut.

Ia menerangkan sapi tersebut sudah dipesan beberapa bulan lalu setelah melewati pengecekan kesehatan, vaksin, dan tes laboratorium dinyatakan lolos.

Sapi ini merupakan pesanan hewan kurban kali pertama untuk Presiden Prabowo Subianto. Dia berharap pada setiap tahunnya terus melanjutkan untuk menyiapkan hewan kurban bagi Presiden.

Terkait akan dikirim kemana sapi tersebut, Suraji mengatakan belum mendapatkan petunjuk. Menurutnya perintah akan disampaikan lewat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Kalau Pak Jokowi dulu biasanya diminta dikirim ke Istana di Yogyakarta tetapi untuk hewan kurban Pak Prabowo masih menunggu perintah berikutnya.”

“Untuk harga kami menyesuaikan harga yang diberikan Pak Presiden. Nanti dikirim ke mana masih menunggu perintah,” jelas Suraji.

Suraji sendiri sudah menekuni usaha peternakan sejak 1992 atau sudah selama 33 tahun lalu. Ia berkomitmen mengembangkan peternakannya dan menjaga sanitasi dan kesehatan ternak dengan ketat.

Meski begitu, kunci dalam peternakannya ialah senang dalam memelihara jewan. Hal itu dibarengi dengan kebersihan kandang hingga pakan yang bagus.

Komentar