Penetapan Hari Kebudayaan 17 Oktober, DPR RI Ungkap Mungkin Bertepatan dengan Keluarnya Simbol Bhinneka Tunggal Ika

Penetapan Hari Kebudayaan 17 Oktober, DPR RI Ungkap Mungkin Bertepatan dengan Keluarnya Simbol Bhinneka Tunggal Ika

Diana Medium.jpeg

Selasa, 15 Juli 2025 – 13:59 WIB

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. (Foto: Dok. emedia.dpr.go.id)

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. (Foto: Dok. emedia.dpr.go.id)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian memilih berprasangka baik atau husnudzon, dibalik ditetapkannya Hari Kebudayaan Nasional pada 17 Oktober, yang disebut-sebut juga bertepatan dengan hari lahir Presiden Prabowo Subianto.

Meski hal ini belum dikomunikasikan dengan komisinya, namun menurutnya, bisa saja pertimbangan Menteri Kebudayaan Fadli Zon menetapkan di tanggal tersebut, karena pada 17 Oktober 1951 munculnya simbol Bhinneka Tunggal Ika.

“Kami husnudzon, sebab kami berpikir begini, kenapa tanggal 17? Karena tahun 1951 dulu Presiden Soekarno bersama Sultan Syahrir menetapkan 17 Oktober dan mengeluarkan simbol Bhinneka Tunggal Ika. Mungkin Pak Fadli Zon, salah satu pertimbangannya di situ,” tutur Lalu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

Ia juga menilai selain telah ditetapkannya Hari Kebudayaan Nasional, Fadli Zon beserta seluruh jajarannya juga mesti mempertimbangkan budaya nusantara sebagai salah satu fondasi kebhinnekaan yang ada di Indonesia.

Tak hanya itu, menurutnya, memang pemerintah sudah saatnya benar-benar memprioritaskan kebudayaan dalam hal anggaran tahun 2026. Lalu mengungkapkan laporan pagu indikatif 2026, jauh terjun bebas dibanding pada 2025.

“Oleh sebab itu, pemerintah perlu kiranya memikirkan kebudayaan menjadi salah satu prioritas yang dianggarkan dalam rangka pelestarian budaya, kemajuan budaya di tahun 2026,” tuturnya.

Terkait belum berkonsultasinya Kementerian Kebudayaan kepada komisinya perihal penetapan hari nasional ini, memang secara aturan tidak ada. 

“Tetapi paling tidak sebagai mitra, harusnya kami diinformasikan, jangan tahunya dari media,” paparnya.

Topik
Komentar

Komentar