Pengunjung GIIAS 2025 Meningkat, Transaksi Justru Melorot

Pengunjung GIIAS 2025 Meningkat, Transaksi Justru Melorot


Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang berakhir hari ini, Minggu, 3 Agustus 2025, menunjukkan paradox. Meskipun jumlah pengunjung melonjak, nilai transaksi yang tercatat justru diprediksi mengalami penurunan. Kondisi ini mencerminkan adanya tekanan ekonomi yang masih membayangi daya beli masyarakat.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nangoi mengungkapkan, estimasi peningkatan jumlah pengunjung GIIAS 2025 mencapai 6 hingga 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka pasti mengenai total pengunjung baru akan diumumkan setelah pameran resmi ditutup.

“Ya kira-kira growth-nya sekitar 6-7 persen. Kita akan umumkan besok malam totalnya berapa yang datang,” ujar Nangoi usai seremoni penutupan GIIAS 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Sabtu (2/8/2025).

Peningkatan jumlah pengunjung ini, menurut Nangoi, tidak serta-merta berbanding lurus dengan nilai transaksi yang dihasilkan. GAIKINDO mencatat adanya kecenderungan penurunan pada sisi transaksi, termasuk pembelian kendaraan baru. Faktor utama yang disinyalir menjadi penyebab adalah melemahnya daya beli masyarakat.

“Kalau saya lihat dari segi transaksi kelihatannya agak turun. Tapi kalau kita lihat kondisi ekonomi memang agak memberat,” jelasnya.

Nangoi menambahkan, tren penurunan penjualan kendaraan roda empat sebenarnya sudah mulai terlihat sejak pertengahan tahun ini, tepatnya hingga Juni 2025. Situasi tersebut mendorong GAIKINDO untuk tetap menggelar GIIAS sebagai salah satu strategi vital guna menjaga minat pasar otomotif nasional.

Pameran ini diharapkan dapat menjadi stimulan bagi konsumen untuk tetap mempertimbangkan pembelian mobil di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif.

“Kemudian kita juga lihat sampai dengan pertengahan tahun ini, berarti sampai dengan bulan Juni penjualan juga turun,” sambungnya.

“Nah, salah satu cara untuk mendongkrak penjualan itu adalah dengan diadakannya GIIAS. Jadi GIIAS itu adalah cara untuk memelihara para konsumen mobil untuk tetap bisa mengonsumsi mobil kita,” tutur Nangoi.

Kendati demikian, Nangoi menegaskan bahwa GIIAS bukanlah semata-mata pameran yang berorientasi pada pencapaian target penjualan. Tujuan utama GIIAS lebih ditekankan pada aspek edukasi dan informasi kepada publik.

Pameran ini menjadi wadah untuk memperkenalkan inovasi dan teknologi otomotif terkini, serta model-model kendaraan terbaru yang akan segera hadir di pasar.

“Cuma pameran ini memang tidak utama adalah untuk menjual, bukan,” katanya. “Tujuan utama pameran ini adalah mengomunikasikan, menginformasikan mengenai teknologi-teknologi terakhir, teknologi-teknologi terbaru, model-model terbaru kepada masyarakat pecinta otomotif,” ucap Nangoi.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa meskipun antusiasme publik terhadap dunia otomotif tetap tinggi, keputusan untuk melakukan pembelian besar seperti kendaraan masih sangat dipengaruhi oleh stabilitas ekonomi. GIIAS, dengan demikian, tetap berperan penting sebagai etalase industri dan barometer minat pasar, terlepas dari fluktuasi angka transaksi.

 

Komentar