Penunjukkan Qatar dan Arab Saudi Bukti AFC tidak Transparan dan Keras Kepala

Penunjukkan Qatar dan Arab Saudi Bukti AFC tidak Transparan dan Keras Kepala


Keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.

Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro mengatakan, walau sudah diperkirakan sejak awal, keputusan ini tetap meninggalkan tanda tanya besar, terutama soal transparansi proses penunjukan.

Beberapa negara seperti Irak, Oman, dan Uni Emirat Arab (UEA) kata dia sebelumnya telah menyuarakan keberatan dan bahkan melayangkan surat resmi kepada AFC.

“Namun, semua masukan itu tampaknya tidak diindahkan. AFC tetap bergeming dan bersikukuh dengan keputusan yang oleh sebagian kalangan dinilai ‘keras kepala’ dan sarat kepentingan,” kata Indro dalam keterangan tertulis kepada Inilah.com, Sabtu (14/6/2025).

Indro menambahkan, tidak ada penjelasan terbuka mengenai dasar pemilihan Qatar dan Arab Saudi, baik dari segi teknis, logistik, maupun netralitas. Ketertutupan ini memicu spekulasi tentang adanya pengaruh kekuatan politik dan finansial dalam pengambilan keputusan tersebut.

Padahal, kompetisi seharusnya berjalan di atas prinsip keadilan dan kesetaraan kesempatan bagi semua negara peserta.

“Penunjukan tuan rumah yang cenderung berulang pada negara tertentu tentu bisa mengganggu rasa keadilan dalam kompetisi, terlebih jika tak ada mekanisme penjelasan yang terbuka kepada publik,” ucapnya.

Lantas dengan keputusan itu, Indro menegaskan pihaknya mendesak AFC untuk menjelaskan secara transparan proses pemilihan tuan rumah dan mempertimbangkan secara serius aspirasi negara-negara anggota yang merasa dirugikan oleh keputusan ini.

Sebelumnya AFC memang sama sekali tidak memberikan penjelasan secara rinci terkait dasar penentuan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah penyelenggara kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde empat.

Ini juga menjadi tanya tanya besar, sebab belakangan negara-negara seperti Irak, Oman, Uni Emirat Arab (UEA), dan Indonesia sudah meminta baik secara lisan maupun tulisan agar AFC transparan dalam penentuan tuan rumah ronde keempat.

Usut punya usut, penunjukkan Qatar dan Arab Saudi merujuk pada peringkat FIFA per April 2025, di mana Qatar (peringkat 55) dan Arab Saudi (58) menjadi dua tim dengan posisi tertinggi di antara enam negara peserta putaran keempat. Empat negara lainnya adalah Irak (59), Uni Emirat Arab (65), Oman (84), dan Indonesia (123).

Padahal, dalam panduan awal AFC tahun 2023, penentuan tuan rumah ronde keempat seharusnya didasarkan pada peringkat tertinggi di klasemen akhir putaran ketiga, bukan ranking FIFA. Berdasarkan klasemen tersebut, Irak dan UEA seharusnya menjadi kandidat utama tuan rumah karena sama-sama mengantongi 15 poin.

 

Komentar