Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) berkomitmen akan mendukung penguatan kelembagaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dari akar rumput.
Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari mengatakan, Kopdes merupakan implememtasi dari konsep ekonomi pancasila, karena dengan adanya gagasan ini perekonomian di desa-desa akan tumbuh dengan pesat dan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami all out membantu perihal gagasan Pak Presiden Prabowo perihal Koperasi Desa ini, HIPMI mempunyai puluhan ribu anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia. Kami siapa menjadi mentor bagi warga-warga desa dan berkolaborasi bisnis dengan mereka semuanya,” kata Akbar dalam keterangan persnya, Rabu (7/5/2025).
Sementara itu, Ketua Bidang Sinergitas BUMN, Danantara dan BUMD BPP HIPMI, Anthony Leong, mengatakan akan menggerakan seluruh jaringan HIMPI untuk mendukung Kopdes tersebut.
“Ini juga momentum yang sangat tepat. HIPMI akan bergerak aktif membantu dalam membangun kelembagaan Kopdes Merah Putih dari segi kerja bisnisnya, menggerakkan jaringan pengusaha muda di seluruh daerah untuk mendukung visi besar Presiden Prabowo dalam memperkuat ekonomi desa,” kata Anthony.
Anthony menilai gagasan Kopdes Merah Putih bukan hanya solusi jangka pendek, tapi strategi jangka panjang yang berorientasi pada kemandirian ekonomi desa, penguatan UMKM, serta konektivitas dengan BUMN dan BUMD.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir (Etho) menyatakan dukungan pendanaan sebesar Rp450 triliun dari bank-bank BUMN untuk menopang koperasi ini.
Etho menyebut Kopdes Merah Putih sebagai ekosistem ekonomi baru yang mampu memotong rantai distribusi dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Dengan adanya pola pendanaan yang telah tersedia lewat Himbara kita, pastinya akan lebih mudah untuk kita semua untuk running kopdes ini, tentunya dengan berbagai strategi bisnis yang harus dijalankan sesuai dengan karakteristik desa san produk yang ada dihasilkan nantinya,” ucap Anthony.
Di beberapa negara, model serupa sudah terbukti efektif. Di Korea Selatan, koperasi pertanian dan komunitas desa menjadi ujung tombak modernisasi ekonomi pedesaan sejak era 1970-an lewat program Saemaul Undong. Sementara di Jerman, sistem koperasi menjadi bagian integral dalam rantai pasok industri dan pertanian berbasis komunitas lokal.
Dia menekankan bahwa sosialisasi tentang Kopdes Merah Putih sangat krusial. “Agar masyarakat desa dan perangkat desanya benar-benar paham, program ini perlu terus disosialisasikan secara masif. Pemahaman yang baik akan mendorong pelaksanaan yang efektif, penuh inovasi dan kolaborasi. Dalam hal ini, HIPMI siap berada di garis depan karena banyak teman-teman pengurus HIPMI di daerah juga pengurus koperasi di daerahnya,” tambahnya.
HIPMI meyakini, dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan pemerintah pusat, Kopdes Merah Putih bisa menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih merata dan berkeadilan.