Polisi Periksa 11 Orang Selidiki Tewasnya 3 Orang di Hajatan Pernikahan Anak KDM-Kapolda Metro di Garut

Polisi Periksa 11 Orang Selidiki Tewasnya 3 Orang di Hajatan Pernikahan Anak KDM-Kapolda Metro di Garut

Ajat Medium.jpeg

Selasa, 22 Juli 2025 – 21:00 WIB

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan saat memberikan keterangan di Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025). (Foto: Antara/Rubby Jovan)

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan saat memberikan keterangan di Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025). (Foto: Antara/Rubby Jovan)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Polda Jawa Barat (Jabar) telah memeriksa 11 orang saksi terkait insiden pesta rakyat saat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto di Pendopo Kabupaten Garut.

Acara makan gratis di pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina (putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto) dan suaminya Maula Akbar (putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi) menyebabkan tiga orang tewas.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengatakan pemeriksaan para saksi telah dilakukan oleh Polres Garut (21/7/2025).

“Polres Garut telah memeriksa 11 saksi untuk dimintai keterangannya saat terjadi aksi dorong dan terinjak-injaknya massa yang mau masuk ke Pendopo Kabupaten Garut,” kata Hendra di Bandung, Selasa (22/7/2025).

Hendra mengungkapkan untuk perkembangan penyelidikan, penanganan kasus ini kini ditarik ke tingkat Polda Jabar dan ditangani langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

Dia menyampaikan bahwa penyidik akan mengundang sejumlah pihak untuk klarifikasi tambahan sebagai bagian dari rencana tindak lanjut pemeriksaan.

“Adapun rencana tindak lanjut dari pemeriksaan tersebut adalah membuat surat undangan klarifikasi kepada Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, lima anggota polisi, Kasatpol PP, GP WO, NAW WO, Vendor Megunesia, orang tua korban, dan warga sekitar TKP,” ujarnya.

Hendra mengatakan tragedi tersebut terjadi berawal dari warga yang berdesakan karena mengambil makanan gratis yang jumlahnya sekitar 5.000 paket makanan, sedangkan massa yang datang hampir dua kali lipat dari jumlah ketersediaan makanan.

“Nah, kronologi awalnya itu di pendopo itu disiapkan paket makanan gratis. Jumlahnya informasi awal yang kita dapatkan adalah 5.000 pack, kemudian masyarakat itu mengantre di luar dari pada pintu-pintu pendopo ini,” kata Hendra.

Ia menyebut atas kejadian ini, tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan 30 orang dilarikan ke rumah sakit karena diduga saling berdesakan ketika sesi makanan gratis.
 

Topik
Komentar

Komentar