Presiden RI Prabowo Subianto di puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-27 PKB yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025) malam. (Foto: BPMI Setpres).
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Presiden RI Prabowo Subianto mengaku sempat enggan hadiri puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-27 PKB yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025) malam. Tapi ada hal yang membuatnya berubah pikiran, dari malas jadi semangat.
“Yang tadinya saya sebut udah capek, Gus… Aku aduh… malam ini PKB? Iya? Yang benar? Aku harus kasih pidato? Ah aku mau pidato sebentar saja deh, singkat-singkat aja deh, dibuatlah pidato bagus ini, 2 halaman, sudah selesai dari tadi kalau saya baca ini. Tapi karena melihat keadaan kalian ini, ya terpaksalah saya. Apalagi udah disuntik keberanian itu,” ujarnya, dikutip Kamis (24/7/2025).
Dia langsung tergugah ketika tahu PKB punya misi besar dalam mendukungnya untuk membawa perubahan bagi segala ketidakadilan yang terjadi selama ini. Senada dengan misi Prabowo yang mau membasmi kaum ‘serakahnomics’.
“Jadi terima kasih PKB hari ini, yang dilakukan oleh ketua dewan syuro PKB dan ketua umum PKB, yang dilakukan malam ini adalah suntik keberanian kepada saya,” kata Prabowo.
Prabowo menyebutkan dengan kehadiran NU dan PKB di belakangnya, serta dukungan petani dan buruh, membuatnya berpikir bahwa tidak ada alasan untuk gentar.
“PKB, Nahdlatul Ulama di belakang saya, petani di sebelah sini, buruh di situ, kok gentar kita, kok gentar,” ucapnya.
Prabowo menegaskan ia sebenarnya ingin mengambil jalan damai, namun kerap kali justru didorong untuk bersikap tegas karena masih banyak pelaku ekonomi yang tidak tertib.
“Saya sebetulnya mau baik-baik aja ya kan, udahlah… saya sudah kasih warning berkali-kali, saudara-saudara: bersihkan diri, atur yang baik, kalau mau bisnis yang benar aja lah, bayar pajak, iya kan? Bayar pajak, cari untung yang benar, jangan palsu-palsu,” jelasnya.