Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-27 PKB yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025). Dokumentasi: (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Presiden RI Prabowo Subianto meminta perguruan tinggi di Indonesia membuka bidang studi baru bernama “serakahnomics”. Di mana, fokus studi ini mempelajari sifat manusia yang suka mengambil kekayaan negara untuk kepentingan pribadi.
Hal ini disampaikan Prabowo ketika berpidato di puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-27 PKB yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (24/7/2025).
Mulanya, Prabowo menyoroti Pasal 33 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang mengusai hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh negara.
Ia menyebut dirinya saat ini tengah mencoba mewujudkan amanat tersebut.
“Sekarang saya bertanya, kalau produksi beras ini hajat hidup orang banyak atau tidak? Kalau produksi jagung hajat hidup orang banyak atau tidak? Kalau produksi minyak goreng hajat hidup orang banyak atau tidak?” kata Prabu.
Lalu, Prabowo mengaku heran ketika terjadi momen di mana masyarakat kesulitan mendapat minyak goreng. Pasalnya, Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
“Bagaimana Indonesia produsen minyak goreng produsen kelapa sawit terbesar di dunia, terbesar di dunia kok bisa minyak goreng hilang? Langka,” ujarnya.
Prabowo mengungkap kelangkaan ini terjadi akibat ulah para pelaku termasuk golongan “serakahnomics”. Ia pun meminta agar perguruan tinggi bisa membuka studi cabang baru untuk mempelajari mazhab tersebut.
“Mazhab serkahnomics, serakahnomics, tolong kawan-kawan kita yang di universitas-universitas itu yang pintar-pintar tolong buka bidang studi serakahnomics,” tuturnya.