Prabowo tak Pakai Baju Adat di Sidang Tahunan MPR, Istana: Bukan Berarti tidak Menghormati

Prabowo tak Pakai Baju Adat di Sidang Tahunan MPR, Istana: Bukan Berarti tidak Menghormati


Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut Presiden Prabowo Subianto yang tidak mengenakan pakaian adat pada Sidang Tahunan MPR seperti presiden sebelumnya, hal ini hanya persoalan kebiasaan.

“Kan substansinya bukan di situ ya, bukan berarti tidak menghormati, tidak. Ini hanya masalah kebiasaan dan berdasarkan undangan dari pihak MPR, juga di situ tidak mewajibkan juga untuk mengenakan pakaian adat, tapi kami rasa bukan tidak menghormati pakaian-pakaian adat, tapi lebih kepada beliau memilih menggunakan PSL,” kata Prasetyo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto tampil dengan setelan jas abu-abu berpadu dasi biru muda-warna yang menjadi ciri khasnya. Di kepala, kopiah hitam terpasang rapi saat menghadiri sidang tahunan MPR-DPR jelang peringatan HUT RI ke-80.

Pemandangan ini menghadirkan nuansa baru. Berbeda dengan era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), yang selama hampir satu dekade selalu tampil dalam balutan baju adat dari berbagai daerah pada Sidang Tahunan MPR-DPR jelang peringatan HUT RI, Prabowo memilih pakaian sipil lengkap.

“Apakah pakaian digunakan Presiden Prabowo mengenakan Wastra Nusantara yang dilakukan Pak Jokowi 10 tahun sebelumnya, ternyata mengenakan pakaian sipil lengkap,” ucap pembawa acara TV Parlemen yang memandu siaran langsung.

Selama kepemimpinannya, Jokowi memanfaatkan panggung Sidang Tahunan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui busana adat. Mulai dari Baju Adat Bugis Sulawesi Selatan (2017) lengkap dengan songkok ta bone berwarna emas, hingga Baju Adat Pegon Suku Sasak NTB (2019) dengan songket subahnale dan mahkota asapuk.

Tahun 2020, ia mengenakan Baju Adat Sabu Raijua NTT—tenun menyilang di dada, sarung, dan topi khas, ditambah masker hitam bermotif senada karena pandemi Covid-19. Setahun kemudian (2021), giliran Baju Adat Kutung Suku Baduy, Banten, dengan jamang sangsang hitam dan ikat kepala biru.

Pada 2022, ia memilih Baju Adat Paksian, Bangka Belitung, bermotif pucuk rebung berwarna hijau sebagai lambang kesejukan dan harapan. Setahun setelahnya (2023), Jokowi tampil dengan Baju Adat Suku Tanimbar, Maluku, lengkap dengan kain tenun, umpan, dan hiasan bulu burung cenderawasih.

Sidang terakhirnya pada 2024 menjadi momen sentimental. Jokowi mengenakan Baju Adat Ujung Serong khas Betawi, sebagai tanda terima kasih kepada Jakarta yang tak lama lagi akan melepas statusnya sebagai ibu kota.

Tahun ini, sidang tahunan yang biasanya digelar 16 Agustus dimajukan sehari lebih awal. Semua presiden dan wakil presiden terdahulu diundang. Panggung negara kembali siap, kali ini untuk menyimak pidato kenegaraan Prabowo Subianto—dengan gaya dan pilihan busana yang jelas menandai perbedaan eranya.

Komentar