Gubernur Jakarta, Pramono Anung di Jakarta Selatan, Selasa malam (20/5/2025). (Foto: Inilah.com/ Harris Muda)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menghadiri sesi pembukaan High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Pramono hadir bersama Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
“Jakarta bukan lagi hanya ibu kota administratif, tapi harus naik kelas sebagai kota global, sehingga penting bagi kami untuk aktif dalam diplomasi global. Saat ini, Jakarta sedang menjalankan sejumlah inisiatif penting, termasuk transisi energi bersih, digitalisasi layanan publik, dan penguatan ekonomi hijau berbasis komunitas,” kata Pramono dalam keterangan tertulis, Senin (15/7/2025).
Pramono menyebut ini merupakan pertama kalinya Gubernur DKI Jakarta diundang resmi oleh Kantor Pusat PBB untuk terlibat dalam perumusan agenda pembangunan berkelanjutan tingkat global. HLPF merupakan forum bagi para pemimpin dunia, diplomat, dan kepala pemerintahan daerah untuk membahas pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan tantangan global yang tengah dihadapi.
Dia menjelaskan keikutsertaan Jakarta di markas PBB sejalan dengan inisiatif Jakarta sebagai ASEAN Hub. Dia mengatakan Jakarta merupakan pusat kerja sama dan inovasi kawasan ASEAN.”Upaya ini menegaskan peran diplomasi Jakarta menuju kota global yang tangguh dan adaptif,” ujarnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir mendukung keikutsertaan kepala daerah dalam forum HLPF. Dia mengatakan entitas sub-nasional seperti pemerintah daerah juga semakin diperhitungkan secara global.
Dia menyebut partisipasi Gubernur DKI memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang serius dalam pembangunan berkelanjutan. Dia juga menyebut hal ini membuka ruang bagi kota-kota lain di Indonesia untuk lebih aktif dalam jaringan kota dunia.
Sebagai informasi, HLPF 2025 berlangsung pada 14-23 Juli dengan tema ‘Advancing Sustainable, Inclusive and Evidence-Based Solutions for the 2030 Agenda with No One Left Behind’. Ada 37 negara yang dijadwalkan menyampaikan Tinjauan Nasional Sukarela (Voluntary National Reviews/VNRs), termasuk Indonesia, yang akan memaparkan capaian, tantangan, serta praktik baik dalam implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) di berbagai sektor dan tingkatan pemerintahan.