Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta agar rumah sakit di Jakarta yang akan dibangun diberi nama tokoh Betawi. Dia mengaku telah menyampaikan keinginan tersebut ke Kepala Dinas Kesehatan DKI.
“Termasuk di dalamnya beberapa nama-nama rumah sakit yang akan kita bangun. Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan diberi nama Betawi, tokoh Betawi,” kata Pramono saat Acara Sarasehan III Kaukus Muda Betawi : ‘Menyongsong 498 Tahun Kota Jakarta Dan Lembaga Adat Masyarakat Betawi Tahun 2025’, di Ancol, Jakarta Utara, Senin (2/6/2025).
Pramono berharap agar budaya Betawi bukan sekadar formalitas. Bahkan, dia mengatakan pihaknya nanti juga akan menggelar perlombaan ornamen Betawi pada Agustus mendatang.
“Nanti pertengahan bulan Agustus saya akan melombakan batas-batas wilayah, kecamatan, kota, kabupaten dan sebagainya yang ada ornamen-ornamen Betawi-nya. Supaya dipermukaan di jalan-jalan juga nampak itu,” ucapnya.
Pramono menegaskan bahwa budaya Betawi merupakan budaya utama di Jakarta. Ia meminta agar semua pihak ikut membantu menyelesaikan lembaga adat Betawi dengan baik yang saat ini tengah dirancang.
“Ini sudah di Balai Kotanya sudah ditata. Kalau kemudian output-nya tidak bisa seperti yang diharapkan, menurut saya yang salah bukan kita sendiri, yang salah memang kita goblok semuanya. Ini sudah ditata,” katanya.
Selain itu, ia menyebut pihaknya akan mengkurasi kostum-kostum budaya Betawi. Dia meminta Dinas Kebudayaan menjadikan Betawi sebagai etnisitas yang terbuka.
“Nanti mohon Kepala Dinas Kebudayaan untuk ini juga dibuatkan bahwa Betawi itu adalah sebuah etnisitas yang terbuka, yang bisa menerima siapa saja. Karena itu sudah kelihatan banget,” ujarnya.