Musim 2025/26 belum dimulai, tapi api kemarahan suporter Manchester United sudah menyala. Kelompok fan militan, The 1958, mengumumkan akan menggelar unjuk rasa besar-besaran saat laga pembuka Liga Inggris melawan Arsenal di Old Trafford, 17 Agustus mendatang.
“Dua puluh tahun Glazer dan utangnya adalah dua puluh tahun yang terlalu lama. Cukup sudah,” tegas The 1958 dalam pernyataan yang dikutip dari ESPN, Rabu (6/8).
Mereka menyebut protes ini sebagai bentuk penolakan terhadap kepemilikan klub yang dianggap telah menghancurkan identitas dan nilai-nilai Manchester United. Tak hanya menargetkan keluarga Glazer, kelompok ini juga menyoroti tajam Sir Jim Ratcliffe, pemilik 28,94 persen saham yang kini mengendalikan operasional klub.
“Jim Ratcliffe memilih bekerja sama dengan Glazer dan menurut kami membantu mereka tetap berkuasa. Ini bukan lagi sekadar soal kepemilikan, ini tentang bertahan hidup — identitas kami, komunitas kami, dan nilai-nilai kami.”
Protes ini akan diawali dengan pawai massal menuju Old Trafford sebelum kick-off. The 1958 menegaskan, semua pendukung yang merasa “dibungkam, disingkirkan secara ekonomi, atau diabaikan” oleh manajemen klub dipersilakan bergabung.
Ketegangan antara suporter dan pemilik memang bukan hal baru di tubuh Manchester United. Namun, gelombang kritik terhadap Ratcliffe semakin membesar setelah ia dinilai gagal membawa perubahan signifikan sejak menguasai operasional klub per Februari 2024.
Sementara itu, Ratcliffe sempat mengisyaratkan kemungkinan mundur jika terus diserang secara personal seperti yang dialami keluarga Glazer.
“Jika sampai pada titik di mana saya mendapat serangan sebesar Glazer, saya harus berkata: cukup, biarkan orang lain saja,” ujar Ratcliffe kepada The Times.
Kemarahan suporter semakin memuncak setelah Manchester United finis di posisi ke-15 musim lalu — catatan terburuk mereka di Premier League sejak 1974. Kekalahan dari Tottenham di final Liga Europa juga menutup peluang tampil di kompetisi Eropa musim ini.
Rencana protes 17 Agustus nanti disebut-sebut sebagai yang terbesar sejak Ratcliffe mengambil alih. Jika benar terjadi dalam skala masif, laga pembuka kontra Arsenal bisa berubah menjadi momen simbolik: awal musim yang dibayangi krisis kepercayaan antara klub dan basis pendukungnya sendiri.