Mungkin tak banyak yang tahu, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang kini bernama Kereta Whoosh, ternyata bikin tekor BUMN karya ini. Angka kerugiannya pun cukup gede.
Adalah PT Wijaya Karya (Persero/WIKA) Tbk yang membukukan buntung sebesar Rp542,31 miliar pada semester I-2025, gara-gara terlibat dalam proyek Kereta Whoosh, lewat PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, konsorsium proyek Kereta Whoosh.
Di mana, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) merupakan perusahaan patungan yang didirikan konsorsium PT Kereta Api Indonesia (Persero/KAI), WIKA, PT Jasa Marga (Persero.JSMR) Tbk. dan PT Perkebunan Nusantara I (Persero/PTPN).
Saham PSBI di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), cukup mayoritas yakni sebesar 60 persen. Pada 10 Desember 2024, PSBI menerbitkan saham baru sejumlah 2.697.142 lembar saham sebesar Rp2,69 triliun yang diborong KAI.
Setelah transaksi, kepemilikan saham WIKA di PSBI, tergerus dari 39,12 persen menjadi 33,36 persen.
“Pada 30 Juni 2025, saldo investasi ventura bersama atau penyertaan modal di PSBI adalah Rp2,38 triliun atau mencerminkan akumulasi penurunan nilai sebesar Rp4,32 triliun dibandingkan dengan total penyetoran modal awal perusahaan ke PSBI,” dikutip dari laporan keuangan WIKA semester I-2025, Kamis (31/7/2025).
Paruh pertama 2025, WIKA mencatat merugian tahun berjalan dari PSBI sebesar Rp542,31 miliar. Torehan tkor ini, melanjutkan kondisi serupa di semester I-2024 sebesar Rp1,57 triliun. Turun memang tapi tetap rugi yang membuat keuangan WIKA masih berdarah-darah.
Di sisi lain, WIKA mencatat rugi bersih Rp1,66 triliun di semester I-2025. Berbalik dengan kondisi periode sama di 2024. kala itu, tercatat laba bersih senilai Rp401,95 miliar.
Menariknya, ketika WIKA mengalami tekor besar dari pembangunan Kereta Whoosh, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara disingkat BPI Danantara, malah ancang-ancang menyuntik dana jumbo. Agar keuangan WIKA selamat.
Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria mengatakan, PT Danantara Asset Management (Persero), memiliki sejumlah opsi penyelesaian atas kewajiban finansial konsorsium KCIC.
“Solusinya masih ada beberapa alternatif yang akan kami sampaikan kepada pemerintah mengenai penyelesaian daripada kereta cepat ini,” ujar Dony.
Dia mengakui, beban utang PSBI selaku konsorsium cukup besar megaproyek Kereta Whoosh. Untuk itu, Danantara akan mengevaluasi operasional dari tiap entitas, serta menyiapkan rencana jangka panjang atas penyelesaian beban tersebut.