PSG Juara Liga Champions, Luis Enrique Persembahkan Trofi untuk Mendiang Putrinya

PSG Juara Liga Champions, Luis Enrique Persembahkan Trofi untuk Mendiang Putrinya


Di tengah euforia Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai Liga Champions 2024/2025 dengan kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan, terselip momen paling menyentuh dari sang pelatih, Luis Enrique. Pelatih asal Spanyol itu mempersembahkan kemenangan bersejarah ini untuk mendiang putrinya, Xana.

Usai upacara pengangkatan trofi di Allianz Arena, Sabtu (31/5) malam waktu setempat, Enrique mengenakan kaus bergambar dirinya dan Xana—putri kesayangannya—yang sedang menancapkan bendera klub di lapangan. Gambar tersebut merupakan replikasi dari momen ikonik saat Xana kecil menancapkan bendera Barcelona pada final Liga Champions 2015, tahun ketika Enrique membawa Blaugrana meraih treble.

Xana meninggal dunia pada Agustus 2019 di usia 9 tahun setelah berjuang melawan kanker tulang selama lima bulan.

“Saya punya foto luar biasa ketika dia menancapkan bendera Barcelona ke lapangan,” kata Enrique dalam wawancara Januari lalu. 

“Saya ingin mengulanginya dengan bendera PSG. Putri saya tidak akan hadir secara fisik, tapi secara spiritual dia selalu ada bersama saya,” sambungnya.

Tak hanya Enrique yang mengenang Xana, suporter PSG pun turut memberikan penghormatan. Mereka membentangkan tifo besar bergambar sang pelatih dan putrinya berdiri berdampingan di atas lapangan, menancapkan bendera PSG—sebuah simbol cinta, kenangan, dan harapan yang tak lekang waktu.

Kemenangan PSG atas Inter bukan sekadar sejarah baru karena margin skor terbesar dalam final Liga Champions. Kemenangan ini juga menjadi kisah manusiawi yang menggetarkan hati, tentang seorang ayah yang tak pernah lupa pada cintanya yang paling tulus—anak yang telah pergi mendahuluinya.

Setelah laga, Luis Enrique juga menyampaikan perasaan emosional atas pencapaian timnya.

“Sejak hari pertama saya bilang ingin memenangi trofi besar, dan Paris belum pernah menjuarai Liga Champions. Kini kami melakukannya untuk pertama kalinya. Rasanya luar biasa bisa membuat banyak orang bahagia,” ujar Enrique.

Dengan mengenang Xana, Luis Enrique menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya soal trofi dan kemenangan, tapi juga tentang kenangan, cinta, dan keluarga.

Komentar