Pelatih Rahmad Darmawan dalam konferensi pers usai laga Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (12/7/2025). (Foto: Inilah.com/Harris Muda)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Pelatih kawakan Rahmad Darmawan menyampaikan kegelisahannya terkait regulasi baru Super League 2025/2026 yang memperbolehkan setiap klub mendaftarkan hingga 11 pemain asing, dengan maksimal delapan di antaranya boleh dimainkan dalam satu pertandingan.
Menurut pelatih yang akrab disapa Coach RD itu, kebijakan ini memang memiliki potensi mengangkat kualitas industri sepak bola nasional. Namun, di sisi lain, juga menggerus ruang bagi pemain lokal untuk berkembang.
“Kalau bicara dua sisi—industri sepak bola dan kesempatan bermain—memang ada kontradiksi. Kita harus mengorbankan satu hal untuk mendapatkan hal lainnya,” ujar RD dalam konferensi pers usai laga Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (12/7/2025).
Dengan delapan pemain asing yang boleh tampil, ditambah satu pemain U-23 yang wajib dimainkan, Rahmad menyebut praktis hanya tersisa dua slot di starting eleven untuk pemain lokal non-U23.
“Sebagai pelatih lokal, saya jujur dari hati masih ingin regulasinya seperti tahun lalu. Enam asing boleh main dan delapan didaftarkan. Itu lebih ideal,” tegas RD yang saat ini menukangi tim Liga Indonesia All Star.
Ia menilai regulasi musim lalu masih memberi ruang cukup bagi pemain lokal untuk menunjukkan kemampuan dan mendapatkan jam terbang. Hal ini penting untuk menyiapkan pemain menghadapi berbagai agenda tim nasional seperti Asian Games, SEA Games, dan Piala AFF.
“Jujur, saya paham kebutuhan industri. Tapi saya juga sadar pentingnya pembinaan pemain lokal dalam jangka panjang,” ujarnya.
Meski begitu, Rahmad menegaskan bahwa pernyataannya adalah opini pribadi. Ia tetap menghormati keputusan yang sudah diambil oleh operator liga.
“Keputusan sudah dibuat, tinggal kita lihat saja nanti hasilnya. Apakah musim depan lebih baik dengan delapan pemain asing yang tampil atau tidak. Kita bisa bandingkan dari performa liga dan kontribusinya ke timnas,” pungkasnya.